Malang, SERU.co.id – Motif aksi mutilasi di rumah kos Sawojajar semakin menemukan titik terang. Tersangka pelaku memutilasi korbannya karena protes ilmu pelet atau lintrik yang dijanjikan pelaku tidak mempan hingga terjadi cekcok.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, korban diketahui menggunakan jasa ilmu pelet yang ditawarkan tersangka.
“Korban AP (34) mengenal pelaku Abdul Rahman lewat aplikasi Tinder pada Juni 2023. Tersangka mengaku bisa melakukan ilmu guna-guna atau pelet kepada korban. Dimana saat itu korban sedang membutuhkannya,” seru Danang, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Pembunuhan Sawojajar, Pelaku Mengaku Telah Memutilasi Korbannya
Lebih lanjut, pelet tersebut ternyata tak mempan. Korban akhirnya mendatangi pelaku di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A, Kelurahan Sawojajar, pada 15 Oktober 2023.
“Terkait besarnya uang yang diberikan korban masih terus kita dalami. Namun saat korban mendatangi pelaku sempat cekcok hingga adu fisik. Saat itulah pelaku membacok leher korban dua kali dengan sebuah celurit. Celurit tersebut disimpan di bawah meja kos pelaku,” ungkapnya.
Baca juga: Hasil Tes Psikologi Nyatakan Pelaku Mutilasi Istri Tidak Alami Gangguan Jiwa
Pihak kepolisian masih memeriksa saksi-saksi lainnya untuk mendapatkan informasi tambahan. Diketahui, pelaku memutilasi korban menjadi sembilan bagian dan dibagi menjadi tiga kantong kresek. Dua kantong kresek dibuang di Sungai Bango. Berisi pakaian korban dan alat-alat yang digunakan pelaku.
Baca juga: Pelaku Tawarkan Jasa Pijat dan Lintrik kepada Korban
“Satu plastik lainnya berisi kepala, dua telapak tangan dan dua telapak kaki dikubur di bantaran sungai. Saat ini kita masih mencari dua kantong plastik yang dibuang pelaku,” terang Danang.
Terakhir, Danang menambahkan, pihak keluarga sudah melihat korban di kamar mayat. Pihak keluarga juga meyakini korban merupakan anaknya. Salah satunya, dari bekas tambalan di gigi seri sebelah kiri. (ws10/rhd)