Kota Malang, SERU.co.id – Prof Dr Titin Andri Wihastuti, SKp., MKes, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang llmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran (FK), di Gedung Widyaloka UB, Kota Malang, Rabu (24/7/2019). Sekaligus mencatatkan diri sebagai Guru Besar ke-31 di FK dan ke-242 di UB.
Prof Dr Titin Andri Wihastuti, SKp, MKes, membawakan pidato pengukuhan berjudul “Perspektif llmu Biomedik Untuk Pengembangan Dan lnovasi Keperawatan Di Masa Depan.” Ahli bidang Keperawatan dan Biomedik ini menjelaskan, perkembangan ilmu dan teknologi termasuk ilmu biomedik memberikan dampak positif terhadap bidang ilmu kesehatan termasuk keperawatan.
“Perawat sebagai bagian integral dari tim kesehatan dapat memanfaatkan berbagai perkembangan keilmuan untuk meningkatkan kontribusinya dalam memberikan tindakan keperawatan, baik berupa upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada pasien. Sebagai konsekuensinya, maka perawat perlu mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan keilmuan tersebut,” jelas wanita kelahiran Purworejo, 26 Februari 1977 ini.
Sehingga profesi kesehatannya memiliki keunikan yang berbeda dari profesi kesehatan Iainnya, serta meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar profesi kesehatan di masa depan. “Salah satu tantangan terbesar keperawatan saat ini adalah bagaimana mengelaborasikan berbagai disiplin ilmu dasar seperti biologi, fisiologi, kimia, kebijakan kesehatan, ekonomi, teknik, pendidikan, komunikasi, dan ilmu sosial ke dalam penelitian, teori, dan praktik klinis keperawatan,” jelas dosen prodi llmu Keperawatan UB ini.
Pengembangan penelitian biomedik dalam keperawatan merupakan salah satu Iangkah untuk menjawab tantangan akan kesetaraan dalam kolaborasi disiplin ilmu kesehatan lainnya. Penelitian biomedik juga sangat dibutuhkan untuk menjelaskan berbagai perubahan biofisiologis pada kondisi sehat maupun sakit dari perspektif keperawatan. “Teknik perawatan kesehatan dapat dikembangkan melalui penelitian biomedik, sehingga didapatkan hasil instrumen, prosedur dan teknik perawatan yang Iebih efektif dan efisien. Elaborasi ilmu biomedik dan keperawatan telah menggerakkan kami untuk melakukan beberapa penelitian biomedik dalam keperawatan sejak tahun 2006 hingga sekarang,” papar Titin.
Titin mencontohkan, kulit manggis sudah banyak dikenal di masyarakat, namun dukungan penelitian sangat kurang, sehingga butuh perawat sebagai tenaga kesehatan untuk memberikan suatu edukasi atau pendidikan kesehatan kepada masyarakat supaya aman dalam menggunakan obat-obatan herbal. “Selama ini pendapat masyarakat, bahwa konsumsi herbal itu aman dan tanpa efek samping, namun sebenarnya belum tentu aman atau bukan berarti tidak ada efek samping, karena penggunaan bahan herbal ini memang belum banyak dilakukan penelitian, sehingga tidak diketahui secara pasti keamanannya. Berbeda dengan obat, sebelum dirilis ke pasar sudah melalui uji-uji yang sangat detil, toksisitasnya, kadar keamanannya, dosis, serta efek sampingnya,” tandasnya. (rhd)