Malang, SERU.co.id– Para pelaku usaha mikro kecil yang memanfaatkan fitur TikTok Shop untuk menjajakan daganganya sangat menyayangkan kebijakan pemerintah pusat. Terkait pelarangan berjualan menggunakan fitur TikTok Shop.
Salah satu pelakuk usaha yang berjualan menggunakan TikTok Shop, Sulika Handayani mengatakan, hal tersebut sebenarnya sangat disayangkan. Namun, dirinya juga cukup menyadari dengan adanya social commerce yang berdampak bagi pedagang offline.
“Iya sebenarnya disayangkan. Tapi saya memaklumi dengan keluhan pedagang offline yang memang akhir-akhir sangat sepi,” seru Sulika beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Resmi! TikTok Shop Dilarang Jualan, Hanya Promosi
Penjual yang memiliki akun Tiktok @likasoyu itu mengaku, fitur yang disediakan media sosial tersebut juga cukup mempermudah para pedagang untuk berjualan.
Terutama dengan adanya fitur klik keranjang. Dimana, ketika pemilik akun memposting konten video dalam bentuk promosi terdapat keranjang kuning yang mempermudah penonton langsung bertransaksi.
Menurut pemuturan Sulika, dirinya merupakan salah satu pengguna yang baru saja memanfaatkan fitur Shop itu. Yakni sejak April 2023 lalu. Dari waktu tersebut, menurutnya hasil sudah sangat lumayan meskipun belum sebanyak para pengguna lainnya.
“Sangat menguntungkan di TikTok, selain membuat video kita juga bisa langsung berjualan. Jadi ya termasuk softselling,” terangnya.
Baca juga: Peran Cyber Ethic Terhadap Ekonomi Dimasa Covid-19
Disamping itu, social commerce juga turut berdampak bagi pelaku e-commerce seperti yang dirasakan oleh Debi Fahwazia. Dimana dirinya mengaku, telah berjualan selama empat tahun lamanya barang-barang perlengkapan bayi di e-commerce.
Namun, semenjak adanya inovasi TikTok Shop, Debi mengaku penjualan turun drastis. Bahkan, dalam satu bulan penuh sempat tidak menerima orderan.
“Dengan adanya TikTok cukup menghancurkan pasaran Shopee,” tegasnya.
Menurut Debi, hal tersebut kemungkinan dipicu harga barang di TikTok Shop jauh lebih murah dibandingkan dengan e-commerce. Namun Debi juga tak menampik, jika dirinya juga tertarik untuk membuka akun di TikTok.
Niat tersebut akhirnya dibatalkan adanya larangan social commerce di Indonesia, mau tidak mau Debi pun mengurungkan niatnya. “Sebenarnya saya mau beli akun TikTok, karena ada isu itu ya nggak jadi,” tukasnya.(wul/ono)