Malang, SERU.co.id – Mobil Hemat Energi UART Nagapasa siap mengaspal mewakili Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada ajang Shell Eco-Marathon 2023 di Mandalika, 4-9 Juli 2023. Tim beranggotakan 15 orang ini dilepas langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN Malang, Dr Ellysa Nursanti ST MT di halaman Rektorat Kampus 1 ITN Malang, Jum’at (30/6/2023) sore.
Dekan FTI ITN Malang, Dr Ellysa Nursanti ST MT menyampaikan, mahasiswa FTI sangat aktif mengikuti kegiatan lomba-lomba, terutama di Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE). Dimana sebelumnya, tim ini sempat berjaya di Shell Eco-Marathon 2018 Singapura.
“Jadi ini sudah beberapa tahun mereka ikuti. Bahkan di tahun 2018 itu mereka sempat berlaga di Singapura dengan mobil yang sama,” seru Ellysa.
Disebutkannya, mobil ini terus berevolusi untuk memberikan kinerja yang lebih baik. Sehingga mampu menempuh jarak maksimal hingga 60 kilometer per liter solar. Artinya, pengembangan dari riset dan pengabdian masyarakat di FTI dan ITN sukses dijalankan.
“Kami di FTI juga konsen di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat untuk kegiatan green teknologi. Baik itu di bidang efisiensi energi dan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung lingkungan hijau,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III FTI Dr Sumanto MSi menyampaikan, dukungan penuh atas partisipasi tim UART Nagapasa di ajang Shell Eco-Marathon 2023. Bahkan ia optimis tim ini mampu meraih juara di ajang bergengsi tersebut.
“Bisa lolos mengikuti ajang ini saja sudah sebuah prestasi. Jadi target kita optimis bisa menjadi juara Shell Eco-Marathon 2023 Mandalika,” tuturnya.
Terkait reward, Dr Sumanto mengatakan, ITN Malang berkomitmen mahasiswa berprestasi pasti mendapatkan reward di bidang apapun, personal maupun tim.
“Karena ini kelasnya internasional, rewardnya harus lebih besar. Tidak menunggu berapa besar, mereka berangkat saja pasti dapat reward,” tandasnya.
Sementara itu, Kaprodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang, Dr Komang Astana Widi ST MT menyampaikan, mobil hemat energi UART Nagapasa memiliki keunggulan pada efisiensi bahan bakar. Dengan konsumsi bahan bakar rendah, kendaraan ini mampu menempuh jarak yang jauh tanpa menghasilkan emisi tinggi.
“Dengan perbandingan 1 liter bahan bakar per 24 kilo meter. Sementara untuk segi desain juga sudah memenuhi syarat,” jelasnya.
Sebagai informasi, ajang mobil hemat energi Shell Eco-Marathon 2023 akan diikuti oleh mahasiswa dan pelajar dari berbagai negara. Seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Nepal, Filipina, Malaysia, Korea Selatan, Kazakhstan dan sejumlah Asia lain. Total ajang ini diikuti 126 tim, 62 tim diantaranya berasal dari Indonesia.
Terpisah Manager tim UART Mesin ITN Malang, M. Naufal Ramadhani mengaku, optimis tim UART Nagapasa dapat meraih juara di ajang tersebut. Apalagi tim ini nantinya akan melibatkan 15 orang tim teknis dan non teknis.
Menurut Naufal, mobil UART Nagapasa menggunakan mesin Yanmar tipe L48, yang diklaim mampu melaju dengan kecepatan maksimum 40 km/jam. Dengan body mobil memakai serat karbon.
“Kami yakin UART Nagapasa akan mampu bersaing dengan tim lainnya. Dari dalam maupun dari luar negeri,” ucapnya. (rhd)