Permintaan Masyarakat Kab Malang terhadap Vaksin Covid-19 Semakin Menurun

Ilustrasi Vaksin. (Ist) - Permintaan Masyarakat Kab Malang terhadap Vaksin Covid-19 Semakin Menurun
Ilustrasi Vaksin. (Ist)

Malang, SERU.co.id Di sejumlah Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kabupaten Malang vaksin Covid-19 alami kelangkaan. Hal tersebut ditengarai sejak melandainya penularan penyakit yang berasal dari Kota Wuhan, Negara China itu. Dan kelonggaran aktivitas, yang memicu permintaan vaksin oleh masyarakat mengalami penurunan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo menuturkan, dirinya tidak menampik jika terjadi kelangkaan vaksin Covid-19 di Kabupaten Malang, mengingat permintaan vaksin dari masyarakat tidak terlalu banyak. Permintaan yang sedikit membuat Dinas Kesehatan ini juga membatasi pengajuan permintaan vaksin, dikarenakan umur cairan yang berfungsi menstimulasi sistem kekebalan tubuh tersebut sangatlah pendek.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Dalam 5 Tahun Terakhir, Prevalensi Stunting di Bojonegoro Turun 6,33 Persen

“Vaksin jenis seperti Pfizer sudah tidak ada, digantikan dengan indovac dan inavac. Masa kedaluarsanya tidak terlalu lama hanya satu dua bulan, tetapi permintaan vaksin sudah sangat jarang. Hal ini yang membuat kita tidak banyak mengajukan permintaan dosis vaksin ke Provinsi,” seru Wiyanto Wijoyo.

Wiyanto menerangkan, persedian stok yang terbatas membuat sejumlah Faskes di Kabupaten Malang menyediakan vaskin sewaktu-waktu. Dimana hanya jika stoknya tersedia sehingga tidak dapat diakses setiap hari.

Dirinya juga mengaku, jika pihaknya tidak berani mengajukan permintan vaksin ke Dinas Kesejatan Provinsi Jawa Timur dengan jumlah banyak. Yang mana, jika tidak tersalurkan vaksin-vaksin tersebut akan kedaluarsa dan dikembalikan.

Baca juga: RSUD Jombang Berupaya Ciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat

Meskipun dengan jumlah tidak terlau besar karena meminimalisir risiko tak terpakai, namun pengajuan dan pengiriman vaksin Covid-19 tetap dilakukan.

“Kita tetep minta itu pun cuma beberapa ribu saja gak banyak seperti dulu. Sekarang paling tidak seribu dosis dalam sebulan. Itu pun belum tentu habis,” papar pria berkulit putih itu.

Wiyanto menerangkan, untuk saat ini total keseluruhan penyaluran vaksin Covid-19 di Kabupaten Malang, tercatat ada kurang lebih 70 persen masyarakat yang sudah melakukan vaksin booster. Dan sekitar 30 persen sisanya, masih belum melakukan vaksin booster. Sedangkan untuk kasus pasien terpapar Covid-19 di Kabupaten Malang, tergolong rendah dengan catatan 10-20 kasus.

Baca juga: Begini Tahapan Awal Penanganan Biomedis Anak Autism Spectrum Disorder

“Sebenarnya masih ada kebutuhan tetapi sudah jarang permintaan. Seperti di pabrik dan kebutuhan calon jamaah haji. Tetapi kebanyakan mereka sebelumnya sudah melakukan secara mandiri. Kita tetap berusaha memfasilitasi,” katamya.

Meskipun tak selau ada stok vaksin di Faskes-Faskes yang ada di Kabupaten Malang ini, Wiyanto berharap agar masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk melakukan vaksin. Hal tersebut semata-mata untuk meningkatkan kekebelan tubuh, mengingat di saat musim pancaroba yang rawan terjadi influenza.

“Saat ini di Puskesmas ada tapi masing-masing ada ketentuan harinya tergantung stok tersedia,” jelasnya. (wul/mzm)

Pos terkait