Malang, SERU.co.id – Malang Autism Center menggelar Sorak Sorai Autism Indonesia. Mengusung tema “Insightful Webinar Bersama Expert.” Menghadirkan 10 narasumber kompeten di bidangnya secara daring, selama 2 hari, Sabtu-Minggu (20-21/5/2023).
Salah satu pemateri, Dr (Cand) dr Julita Lea Lestari MBA ACAS ABAPT CH CHt menyampaikan, materi bertajuk “Biomedis Dunia Autism Spectrum Disorder”. Dengan menyuguhkan materi pada sesi 2, pukul 10.30-12.00, selama dua hari pula, Sabtu-Minggu (20-21/5/2023).
“Dewasa ini jumlah anak yang lahir dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) semakin banyak. Terlebih di negara-negara maju. Salah satu sebabnya, semakin banyaknya makanan-makanan kotor yang terkontaminasi bahan kimia,” seru dr Julita, sapaan akrabnya.
Menurut dr Julita, Biomedis Kedokteran atau kedokteran fungsional, merupakan ilmu kedokteran yang berbasis pada sistem metabolisme tubuh manusia. Penanganan yang dilakukan bersifat individual yang difokuskan pada penyebab dari suatu penyakit.
“Tahapan yang dilakukan dengan mengenali kumpulan gejala. Orang tua atau keluarga yang di rumah, pasti mengenali apa saja gejala yang dialami. Ceritakan secara terbuka kepada dokter apa saja gejala yang dialami anak Autism Spectrum Disorder,” ucap dr Julia.
Nantinya dokter akan mengenali jaringan metabolisme tubuh anak yang tidak seimbang, sebab memperbaiki metabolisme tubuh merupakan tugas dokter. Dokter di sini akan membantu dengan memberikan supplement, obat antibiotic dan lainnya yang dibutuhkan tubuh.
“Jangan memberikan obat sendiri, karena bisa jadi tidak sesuai dengan dosis yang dibutuhkan tubuh,” tegas dr Julita
Menurutnya, salah satu penyebab gangguan metabolisme berasal dari konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran. Selain itu, lingkungan dan gaya hidup. Serta genetik manusia.
“Bersihkan lingkungan, hindari paparan logam berat dan lakukan diet CFGFSFFF (casein free, gluten free, sugar free). Serta lakukan rotasi makanan minimal empat hari, kenapa empat hari, karena untuk mendeteksi alergi makanan bisa dilakukan selama 72 jam,” bebernya.
Dirinya menganjurkan orang tua agar memilih bahan makanan yang baik. Hindari buah dengan warna menarik dan tidak ada ulat, lantaran dipastikan mengandung pestisida dan bahan pengawet.
“Justru bahan-bahan tersebut sangat rentan dan menjadi toxic bagi anak-anak ASD,” tandasnya. (rhd)