Malang, SERU.co.id – Pendidikan untuk semua, tak hanya anak-anak normal, namun termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dimana ABK kerap kali disebut anak istimewa, lantaran membutuhkan penanganan khusus. Bahkan dibutuhkan 1-2 orang pendamping/terapis dalam menangani seorang ABK.
Menjawab kebutuhan tersebut, Malang Autism Center (MAC) berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang (UM), dalam hal ini departemen Pendidikan Luar Biasa (PLB) pada Fakultas llmu Pendidikan (FIP). Dengan membuka Sekolah Rakyat Autis (SRA), khusus bagi pendidikan ABK dengan Autism Spectrum Disorders (ASD). Menyasar anak ASD dari keluarga kurang mampu.
“Didasari pentingnya intervensi atas perilaku anak ASD serta tren anak dengan ASD yang semakin besar dalam tiap tahunnya. MAC dengan Sekolah Rakyat Autis (SRA) hadir sebagai sekolah/tempat terapi untuk anak-anak ASD dari keluarga kurang mampu. Proyek sosial ini didukung sepenuhnya oleh departemen PLB FIP UM,” seru Pendiri dan Pemilik Malang Autism Center (MAC), Mohammad Cahyadi, disela penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) program Sekolah Rakyat Autis (SRA) antara MAC dengan UM, Kamis (21/4/2022) malam.
Disebutkannya, departemen Pendidikan Luar Biasa memberikan bantuan dalam bentuk mengirim para mahasiswa/mahasiswi untuk menjadi tenaga terapis pada proyek SRA. Dimana proyek sosial ini akan memberikan pendampingan dalam menumbuhkembangkan ASD berperilaku selayaknya anak normal. Fasilitas yang akan didapatkan, di antaranya:
a) Terapi sebanyak 20 jam per pekan,
b) Didampingi oleh 2 terapis,
c) biaya terapi per bulan sesuai dengan budget/kemampuan orang tua masing. Tak menutup kemungkinan mulai Rp100 ribu per bulan, selama memenuhi syarat,
d) konsultasi dan evaluasi setiap bulannya.
“Tim akan memilih dari semua pendaftar yang memenuhi persyaratan yang ada. Semua pendaftar bersedia untuk divisit di rumahnya masing-masing, apabila pendaftaran melebihi dari kuota yang ada,” ungkap Acai, sapaan akrabnya.
Adapun syarat pendaftaran secara online melalui https://forms.gle/Nc8sya3j91Tu8qSS7. Atau secara offline dengan mengirimkan pengajuannya ke alamat Malang Autism Center (MAC), Jalan Manggar nomor 8, Dau, Sengkaling, Malang. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 20 Mei 2022.
“Kerjasama kedua belah pihak ini dalam level operasionalnya, pihak jurusan memberikan list mahasiswa/mahasiswi yang tertarik untuk bergabung pada proyek tersebut. Sedangkan pihak MAC akan melakukan interview dan pelatihan selama 14 hari kepada para mahasiswa tersebut, agar siap untuk menjadi tenaga terapis anak ASD,” tandas Acai.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UM Prof Dr Bambang Budi Wiyono, MPd mengatakan, kerjasama ini sama-sama memberikan manfaat bagi UM dan MAC, dimana mahasiswa bisa magang dan terjun langsung ke masyarakat. Sementara MAC mendapatkan SDM berkualitas yang telah memiliki bekal akademik.
“Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan ABK,” ucap Prof Bambang Budi Wiyono.
Disebutkannya, autism ini membutuhkan pola pendidikan dalam pertumbuhannya. Sementara UM memiliki misi mendidik bagi ABK, sehingga membutuhkan tempat untuk praktek bagi mahasiswa PLB UM. Dimana MAC siap memfasilitasi mahasiswa mempraktekkan kemampuannya.
“Orientasinya tidak hanya disiplin ilmu, namun juga praktis dengan penerapan keilmuannya di masyarakat. Kerjasama dengan MAC dapat tercapai, dimana mahasiswa dapat pengalaman langsung dengan magang,” imbuhnya.
Senada, Kepala Depertemen PLB, Prof Dr Mohammad Efendi MPd, MKes mengatakan, pendidikan berkualitas tak hanya teori, namun praktek langsung. Dengan link and match, diharapkan lulusannya kompeten dengan keilmuan dan kebutuhan di masyarakat. Dimana lulusan PLB memang berbeda, ditekankan mengedepankan hati, kemudian baru otak.
“Selaras MBKM, mahasiswa dapat mengaktualisasikan kemampuannya di masyarakat dengan memberikan manfaat langsung. Kerjasama ini dibuat secara bertahap dalam jangka waktu 2 tahun. Mencakup banyak hal, tidak hanya akademis, namun aktualisasi keilmuan di lapangan,” ungkap Prof Efendi, sapaan akrabnya, didampingi Kaprodi (Kepala Departemen) Dr Asep Sunandar SPd MAP. (rhd)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah