Batu, SERU.co.id – Disamping memiliki puluhan destinasi wisata alam dan buatan, Kota Wisata Batu juga memiliki beberapa destinasi wisata edukasi. Salah satu diantaranya adalah wisata sejarah Replika Prasasti Sangguran, di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Disebut replika prasasti Sangguran, karena yang asli justru berada di Skotlandia sejak jaman Pemerintahan Hindia Belanda, Rafless. Keberadaan prasasti yang sudah diletakkan selama lebih dari 2 tahun itu, masih terbilang minim kunjungan wisata budaya. Pemangku Sanggar Budaya Sangguran, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Siswanto Galuh Aji menyebutkan, keberadaan replika prasasti Sangguran ini bisa dijadikan edukasi seputar asal muasal wilayah yang saat ini dikenal sebagai Kota Batu.
“Prasasti ini dibangun atas keinginan besar kami, agar sejarah Prasati Sangguran tidak hilang,” serunya.
Cak Penthol, sapaan akrab Siswanto Galuh Aji mengatakan, replika terbuat dari bahan cor semen dengan dimensi tinggi 160 cm, lebar 122,50 cm, tebal 32,50 cm. Replika Sangguran berbobot 3,5 ton itu dibuat dengan pahatan tulisan yang diupayakan semirip aslinya. Prasasti Sangguran yang asli juga disebut sebagai Minto Stone, karena dihadiahkan untuk Lord Minto pada abad ke-19.
“Prasasti Sangguran yang asli berdiri di pekarangan keluarga Lord Minto di Roxburghshire, Skotlandia. Bertahun-tahun pemerintah berupa memulangkan prasasti yang asli, namun terkendala berbagai permasalahan,” ungkapnya.
Pihaknya membuka tangan selebar-lebarnya bagi generasi muda yang ingin belajar budaya dan kesenian di tempat tersebut. Pihaknya menjadwalkan beberapa kegiatan untuk memperkenalkan kesenian mulai usia dini. Usaha melestarikan budaya ini tampaknya masih belum mendapatkan perhatian pemerintah daerah.
“Tempat ini (Sanggar Budaya Sangguran) berdiri atas inisiatif sendiri dan bantuan rekan-rekan budayawan lain yang punya kepedulian pada tempat ini,” imbuhnya.
Meskipun secara swadaya, dirinya pantang menyerah untuk terus membesarkan Sanggar yang dikelolanya. Ditanya tentang harapannya kepada Pemerintah daerah, Cak Penthol secara umum berharap ada kepedulian dan perhatian pemerintah kepada seluruh sanggar seni budaya yang ada di Kota Batu. Pihaknya juga siap menerima wisatawan atau kalangan apapun yang ingin datang dan mengetahui seputar prasasti sangguran dan kegiatan di sanggar tersebut.
“Yang mau datang berkunjung dan belajar atau sharing, kami siap menerima dengan senang hati,” pungkasnya. (dik/mzm)