Reboisasi 1.000 Pohon, Univeritas Negeri Malang Komitmen Kampus Ramah Lingkungan

penanaman bibit secara simbolis di lingkungan kampus universitas negeri malang. (ist) - Reboisasi 1.000 Pohon, Univeritas Negeri Malang Komitmen Kampus Ramah Lingkungan
Penanaman bibit secara simbolis di lingkungan kampus universitas negeri malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan reboisasi 1.000 pohon di dalam kampus, Selasa (2/5/2023). UM berkomitmen kuat untuk menjadi kampus yang ramah lingkungan dan sehat.

Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Hariyono MPd menyampaikan, adanya reboisasi ini diharapkan bisa membuat setiap sivitas di lingkungan UM semakin cinta lingkungan.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Universitas Negeri Malang Kukuhkan Empat Guru Besar Baru

“Penanaman pohon ini dalam rangka untuk membangun kampus UM yang lebih sehat. Menuju go green tetapi yang paling utama (adalah) menjadikan teman-teman kalau masuk ke UM tidak merasa kepanasan. Bisa menghirup udara yang segar,” seru Hariyono.

Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. (ist)

Lebih lanjut, Rektor UM menegaskan, salah satu indikator kampus ramah lingkungan adalah terciptanya suasana asri dan mampu memenuhi kebutuhan biologis manusia untuk menghirup udara segar. Tak hanya itu, adanya tanaman baru ini nantinya akan mampu menyerap air hujan, sehingga menjadi air tanah di lingkungan kampus.

“Karena selama ini sudah ada temuan atau inovasi dari temen-temen bahwa air hujan itu memiliki pH yang relatif bagus, kadar logamnya relatif sehat. Sehingga itu kenapa itu tidak dilakukan penelitian dan pengembangan? Insya Allah pertengahan bulan ini ada studi temen-temen tentang pemanfaatan air hujan yang di-elektrolisis,” jelasnya lebih lanjut.

Baca juga: Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Hasilkan Listrik Portabel

Dari total pohon yang ditanam, sebagian di antaranya pohon beringin yang mampu menyerap oksigen. Selain itu, juga ada tanaman Sukun sebagai tanaman yang selalu berbuah tanpa mengenal musim.

“Ada beberapa tanaman yang langka, ada yang tidak. Contoh saja seperti tadi kita menanam beringin, kalau beringin kan belum langka. Tapi pertimbangan bahwa mampu menyerap oksigen yang cukup signifikan itu adalah beringin. Kemudian juga ada tanaman pohon sukun, itu kita tanam,” bebernya.

Pos terkait