Menanggapi polemik rusak parahnya ruas Jalan Karangan-Nglongsor Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin angkat bicara. Usai menggelar Rakor program strategis bersama dengan semua OPD di Gedung Smart Center, Trenggalek, Senin (1/3/2021) pria yang akrab disapa Gus Ipin itu menyampaikan, untuk jalan Karangan-Nglongsor, sudah ditetapkan pemenang, tapi sekarang sedang tahap mereview desain.
Kontraktor nakal Ngampon-Bendo dipastikan lolos dari jeratan hukum setelah Kajari Trenggalek, Darfiah menegaskan kepada Memo X hanya melakukan klarifikasi saja karena banyaknya keluhan masyarakat. Jeratan hukum bisa dilakukan setelah hasil audit dari pihak berkompeten menunjukkan kerugian negara yang mewajibkan kontraktor nakal tersebut tidak membayar klaim.
Harapan masyarakat hukum tidak tumpul terhadap para pelanggarnya, kian pupus. Seperti halnya pelaksana proyek ruas jalan Ngampon-Bendo yang belum satu bulan diterimakan sudah mengalami kerusakan, kelihatannya akan melenggang dengan tenang. Pasalnya, Kajari Trenggalek, Darfiah menampik pernyataan melakukan pemanggilan kepada kontraktor, Senin (18/1/2021).
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Trenggalek, Nurhadi Rokhmad meragukan kualitas jalan Ngampon-Bendo. Kenyataan yang berbeda membuatnya merasa prihatin apalagi perbaikan jalan dilakukan secara berulang-ulang.
Sempat membenarkan memanggil penyedia Ngampon-Bendo, Kajari Trenggalek, Darfiah kini mulai bungkam ketika ditanya mengenai perkembangan kelanjutan pemanggilan penyedia Ngampon-Bendo. Beberapa kali dikonfirmasi terkait hal ini, pesan singkat tidak pernah dibalas. Namun pemberitaan Memo X edisi 12 Januari dikomen emoji terima kasih.
Ada keanehan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek memasang rambu batas ketinggian kendaraan di Ruas Jalan Ngampon-Bendo. Rambu ini dipasang semenjak paket pekerjaan ini serahkan kepada pemerintah.
Proyek peningkatan Jalan Ngampon-Bendo Kabupaten Trenggalek, sebulan usai diserahterimakan dari rekanan ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) setempat mengalami ambles dan mengelupas. Kondisi itu menimbulkan banyak pertanyaan pada proses pengerjaannya.
Empat kegiatan rabat jalan di Dinas PUPR tidak dibayar penuh karena tidak sesuai spesifikasi, menjadikan pertanyaan kenapa peningkatan jalan Ngampon-Bendo mendapatkan perlakuan berbeda, padahal disinyalir juga tidak memenuhi spesifikasi.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek mulai merespon buruknya pekerjaan peningkatan Jalan Ngampon-Bendo. Rencananya Kejaksaan Negeri Trenggalek akan menggandeng tim audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menentukan kerugian negara.
Setelah menunggu lama karena dilakukan perbaikan, kini ruas Jalan Ngampon-Bendo sudah dibuka bagi pengguna jalan. Sayangnya kenyamanan pengguna jalan akan terganggu. Pasalnya banyak sudut jalan yang amblas meskipun belum genap satu bulan diterimakan.
Seperti prediksi sebelumnya, jalan Ngampon-Bendo tidak mampu bertahan lama. Proyek peningkatan jalan yang memakan anggaran pemerintah belasan miliar ini sudah dipenuhi tambalan.
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.
