Belum Genap Sebulan, Jalan Ngampon-Bendo Penuh Tambalan

TAMBALAN: Sebagian ruas Jalan Ngampon – Bendo yang harus ditambal - Belum Genap Sebulan, Jalan Ngampon-Bendo Penuh Tambalan
TAMBALAN: Sebagian ruas Jalan Ngampon – Bendo yang harus ditambal.
Biaya Belasan Miliyar Rupiah

Trenggalek, SERU.co.id – Seperti prediksi sebelumnya, jalan Ngampon-Bendo tidak mampu bertahan lama. Proyek peningkatan jalan yang memakan anggaran pemerintah belasan miliar ini sudah dipenuhi tambalan.

Alih alih jalan yang prima, lubang jalan ada dimana-mana, gelombang jalan juga cukup terasa. Saat ini pelaksana sudah melakukan penambalan  meskipun belum genap sebulan diserahterimakan.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek Ramelan, ATD saat dikonfirmasi mengenai hal ini menuturkan, masa pemeliharaan 1 tahun.

“Semoga dengan masa pemeliharaan 1 tahun penyedia jasa konstruksi lebih memperhatikan kualitas,” ujarnya melalui pesan Whatshap, Minggu  (27/12/2020).

Tentunya setelah masa 1 tahun tanggungjawab pelaksana sudah gugur.  Bila tahun 2022 nanti rusak akan menjadi tanggung jawab pemerintah. Proses seperti ini sudah berulang 5 kali pada ruas jalan yang sama dalam kurun waktu 7 tahun. Ironisnya ini tidak menjadi pembelajaran padahal dari 5 kali perbaikan ini yang mengerjakan orang yang sama.

Ditanya mengenai apakah tidak ada mekanisme, pemerintah bisa menolak pekerjaan bila pekerjaan itu tidak sesuai,  mantan Kabag Pembangunan Setda Trenggalek ini menegaskan, ada konsultan pengawas yg membuat laporan pekerjaan, dan hasil laboratorium.

“Dasar kami menerima pekerjaan, ada batas kapan kami terima 100 %, diterima tapi ada klaim dan ditolak,” jelas Ramelan.

Dalam penjelasannya, Kepala PUPR ini tidak mau menegaskan apakah semua  pekerjaan itu harus diterima atau bisa ditolak bila tidak sesuai. Ia cuma menjelaskan dasar penerimaan pekerjaan berdasarkan laporan konsultan pengawas dan hasil laboratorium.

Ditanya mengenai pekerjaan apakah sudah sesuai spek dan gelombang serta beberapa titik jalan amblas ini kesalahan  pengerjaan atau kesalahan perencanaan, Ramelan menjawab, “Yang tidak sesuai kami minta diperbaiki, seperti dulu awal pengerjaan pondasi langsung dibongkar walaupun material tanah pilihan sesuai spek, tapi karena banyak air,” jawabnya.

Ditegaskan lagi olehnya, pemeliharaan satu tahun. “Itu bentuk kehati-hatian  kami. Awet tidaknya jalan banyak faktor, salah satunya overload,” tandas Kepala PUPR Trenggalek ini. (fal/ono)

disclaimer

Pos terkait