Trenggalek, SERU.co.id – Kontraktor nakal Ngampon-Bendo dipastikan lolos dari jeratan hukum setelah Kajari Trenggalek, Darfiah menegaskan kepada Memo X hanya melakukan klarifikasi saja karena banyaknya keluhan masyarakat. Jeratan hukum bisa dilakukan setelah hasil audit dari pihak berkompeten menunjukkan kerugian negara yang mewajibkan kontraktor nakal tersebut tidak membayar klaim.
Hal ini juga ditegaskan oleh Kasie Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Basuki yang juga menegaskan, kalau hasil audit ada kerugian negara dan tidak dikembalikan, ibu Kajari akan perintahkan untuk bergerak.
“Kami juga tidak bungkam. Kami menyarankan untuk diaudit. Pihak inspektorat bilang kemungkinan bulan Februari auditnya. Dari hasil audit nanti akan ketahuan dimana salahnya. Diperencanaankah atau dipelaksanaan. Jadi klaim dari kontraktor sudah sesuai spek, tapi kok banyak kerusakan. Sehingga kami menyarankan untuk dilakukan audit,” lanjut Basuki.

Banyak masyarakat berharap pokok permasalahan kerusakan jalan ini bisa terbuka jelas dan ada penegakan hukum bila ada penyimpangan didalamnya. Namun sayangnya dalam penjelasan setelahnya, penegakan hukum ini bisa dilakukan bilamana kontraktor tidak mengembalikan klaim kerugian negara.
Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) DPC Trenggalek, Ir.H.Redy Triwiyoni, S.E.,S.H., juga angkat bicara mengenai polemik ini. Menurutnya, kalau sekedar pendapat silang, saling surup seperti itu juga tidak ada gunanya.
“Entah dari unsur mana saja dan sebaiknya independen harus ada, tim pencari fakta ataupun itu apa namanya. Monggo bisa diusulkan kepada dinas atau bupati yang bertugas mencari kebenaran dari apa yang terjadi pada pekerjaan Ngampon-Bendo ini. Sehingga dari hal tersebut ketemu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah memang ada yang tidak benar apa tidak. Saya kira ini yang terpenting,” jelas Redi.
Persoalan seperti ini tidak hanya terjadi seperti tahun ini saja, tuding Ketua GNPK ini. Setiap tahun pasti ada masalah. Tidak hanya ruas ini yang sering kali rusak setelah diserah terimakan. Susuhan-Prapatan di Kecamatan Pule beberapa waktu lalu juga mengalami kerusakan setelah belum lama diperbaiki.
“Saya masih punya filenya, pekerjaan pada waktu itu seperti apa,” tegas Redi sambil menunjukkan beberapa pekerjaan yang lain yang kasusnya hampir sama. (fal/mzm)