Malang, SERU.co.id – Seorang santri DFA (12) yang masih duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), di salah satu ponpes yang berada di Kecamatan Bululawang, Kembali menjadi korban perundungan oleh temannya. Perundungan yang terjadi lagi di pondok yang sama tersebut, mengakibatkan beberapa luka di badan korban dan traumatis.
Ayah korban, AA mengatakan, perundungan tersebut bermula karena anaknya diduga melaporkan terlapor karena membolos tidak mengikuti pelajaran dan merokok.
“Anak saya ini diduga yang melaporkan pelaku bahwa dia ucul (keluar), nggak ikut pelajaran. Jadi nggak ikut pelajaran, oleh teman lainnya dilaporkan kalau dia nggak ikut pelajaran. Informasinya dia (ABH) merokok di gazebo,” seru AA, Senin (2/1/2023).
Karena tak terima dengan dugaan yang dilakukan korban, ABH kemudian melakukan tindak kekerasan kepada korban seusai aktifitas belajar mengajar usai.
“Maka kemudian setelah pelajaran sudah selesai, kemudian ditutuplah pintu sekolah, dieksekusilah di situ. Dia naik ke meja, ditendang, dipukuli, diinjak-injak sampai terkencing-kencing. Sampai memohon ampun dan seterusnya,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut korban hingga terkapar dan lemas tak berdaya di TKP, tanpa ada yang mengetahuinya. Setelah puas menghajar korban, ABH kemudian meninggalkan korban begitu saja.
Menurut pengakuan yang dirinya peroleh, ABH yang melakukan penganiayaan sebanyak 1 anak, dengan inisial KR (14). Kemudian dua orang yang diduga menfitnah hingga terjadi kekerasan ini.