Wabup Optimis Kabupaten Malang Mampu Wujudkan Zero Stunting pada Tahun 2023

wakil bupati malang didik gatot subroto saat memberi materi 1 1
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto saat memberi materi dalam pengerahan percepatan penurunan stunting. (foto:ws6)

Malang, SERU.co.id – Angka stunting di Kabupaten Malang menurun. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 Kabupaten Malang, angka persentase stunting terhitung 19 persen. Jika dibandingkan tahun 2021 angka tersebut tergolong menurun jauh, dengan kasus stunting mencapai 25 persen.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menjelaskan, dari hasil pengukuran dari posyandu pada periode 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Malang di angka 8,9 persen. Angka tersebut berkurang pada tahun 2022, dimana kasus stunting terhitung 7,8 persen yang diukur dari 88 persen jumlah balita yang terdata di Kabupaten Malang.

Bacaan Lainnya

“Dari data kasus stunting kami yakin pemerintah Kabupaten Malang mampu penuhi target 2023 Kabupaten Malang zero stunting,” seru  Didik Gatot Subroto.

Menurut Didik, upaya penurunan persentasi stunting ini tidak lepas keterlibatan semua pihak. Seperti dari TP PKK tingkat Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP) PKK serta para camat di Kabupaten Malang.

“Berkaitan dengan tindakan di lapangan atau langsung ke sasaran adalah Ketua TP PKK atau Bu Camat yang harus bergerak cepat turun ke lapangan,” ujar lelaki yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tersebut.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menambahkan, pihaknya meyakini para penggerak penurunan stunting bekerja dengan totalitas. Dengan cara langsung terjun ke lapangan maka permasalahan tersebut segera terselesaikan.

Selain SDM yang mumpuni, pemerintah Kabupaten Malang juga memberi perhatian penuh terhadap nutrisi yang dibutuhkan anak-anak. Sehingga mereka juga memberikan makanan pendamping serta memberikan edukasi kepada keluarga. (ws6/ono)

Pos terkait