Jelang HAN 2025, Menko PMK dan MenPPPA Ajak Anak Hidup Sehat dan Bijak Berteknologi

Jelang HAN 2025, Menko PMK dan MenPPPA Ajak Anak Hidup Sehat dan Bijak Berteknologi
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Deklarasi Hari Anak Nasional antara Menko PMK, MenPPPA dan UM. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Menjelang Peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Pratikno MSoc Sc dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Dra Hj Arifatul Choiri Fauzi MSi. Mengajak ratusan anak dari berbagai jenjang pendidikan untuk hidup sehat dan bijak dalam menggunakan teknologi.

Menko PMK, Prof Pratikno menyampaikan, pentingnya literasi digital dan kecerdasan artifisial (AI) di kalangan anak-anak, orang tua, dan pendidik. Lantaran Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam frekuensi kunjungan ke aplikasi AI.

Bacaan Lainnya

“Rata-rata screen time orang Indonesia lebih dari 7 jam per hari. Maka, kita perlu bijak, tidak mudah percaya, kritis, serta menggunakan teknologi untuk tujuan kebaikan, seperti mendorong inovasi,” seru Pratikno, di Gedung Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/7/2025).

Menko PMK foto dan bercanda bersama anak-anak PAUD. (rhd)

Menko PMK dan MenPPPA membuka Seminar Nasional Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tahun 2025, serta meninjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Sekolah. Menghadirkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA, baik siswa maupun guru-gurunya, serta para pejabat daerah dan kalangan akademisi.

Dalam suasana penuh interaksi, Menko PMK menyapa ratusan anak dari berbagai jenjang pendidikan mulai PAUD hingga perguruan tinggi. Saat berkomunikasi dengan anak-anak TK, Menko memancing dengan canda tawa, menanyakan, “Siapa yang dari TK? Siapa yang berani maju ke depan?”

Tak ayal, puluhan anak-anak TK berlari untuk maju dan naik ke atas panggung bersama Menko PMK, pun dengan para siswa SD. Usai naik, anak-anak berebut bernyanyi dengan tingkah lakunya. Disela-sela bercanda dan foto bersama, Menko PMK menitipkan beberapa pesan kepada guru dan orang tua, agar bijak dalam meminjamkan hape.

“Siapa yang pernah buka hape? Ingat, hanya boleh sebentar ya, jangan lama-lama,” pesan Menko PMK.

Kepada siswa SMA, Menko PMK mengajak, mereka memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris dan menyampaikan cita-cita mereka. Salah seorang siswa pun dengan percaya diri menyampaikan keinginannya menjadi diplomat internasional. Sementara itu, anak-anak SD menyanyikan lagu “Selalu Ada di Nadimu” soundtrack film Jumbo di atas panggung, menciptakan momen ceria dan penuh semangat.

Menko PMK, MenPPPA dan Rektor UM, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Sementara itu, MenPPPA, Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan, kampus UM patut diapresiasi lantaran komitmen dalam kampanye mengenai perlindungan anak. Arifiah membeberkan, fakta 50 persen anak sekarang menggunakan gadget dan terkoneksi internet, padahal sisi negatif mengintai.

“1 dari 7 anak Indonesia pernah mengalami perundungan di dunia daring. Bahkan 25 persen anak-anak kita pernah terpapar pornografi,” ucap Arifah, sapaan akrabnya.

Ironisnya, anak Indonesia saat ini mayoritas tidak memiliki pendampingan dalam menggunakan internet. Mirisnya, dari beberapa kasus kekerasan seksual, penyebabnya adalah gadget yang bebas digunakan.

“Maka untuk itu, momentum peringatan HAN ini untuk bersinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat. Guna membangun ruang digital yang ramah anak,” ungkap Ketum PP Muslimat NU ini.

Merespons dua menteri yang hadir, Rektor UM, Prof Dr Hariyono MPd menyatakan, jika kampusnya berkomitmen menjadi lingkungan yang aman dan ramah anak. Serta bebas dari segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan verbal maupun simbolik.

“Kehadiran Bapak Menko PMK dan Ibu Menteri adalah sebuah energi positif bagi UM dan masyarakat Malang. Khususnya mengembangkan potensi anak-anak kami agar tumbuh-kembang secara maksimal,” jelas Prof Hariyono, sapaan akrabnya.

Prof Hariyono berharap, mampu membentuk relasi sosial yang sehat antar mahasiswa dan civitas akademika. Sebagai fondasi untuk menciptakan generasi emas Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen nyata, dilakukan pembacaan Deklarasi Hari Anak Nasional dan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menko PMK, MenPPPA dan Rektor UM. Sebagai penguatan perlindungan anak berbasis akademik dan kebijakan publik, sekaligus menegaskan, perlindungan anak merupakan agenda nasional lintas sektor dan lintas generasi. Bukan hanya tanggung jawab satu institusi, tetapi seluruh elemen bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, kedua menteri didampingi petinggi UM dan pejabat Malang Raya berkeliling. Meninjau proses pemeriksaan kesehatan gratis yang diikuti 500 siswa dari berbagai sekolah, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Para siswa diberikan pemeriksaan kesehatan gigi, mata, telinga, gula darah, hingga pemeriksaan kondisi gizi.

Peringatan Hari Anak Nasional 2025 juga diwarnai adanya Wall of Hope Anak Indonesia yang menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk menyampaikan harapan dan cita-cita mereka. Mulai dari ingin menjadi guru, dokter, hingga pesan bijak tentang hidup sehat dan bijak berteknologi. Dinding ini mencerminkan semangat anak-anak untuk masa depan yang lebih baik, serta menjadi simbol penghormatan atas hak mereka untuk bersuara dan didengar.

Turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes Elvieda Sariwati, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita SS, Kepala Dinas DP3AK Provinsi Jatim Tri Wahyu Liswati, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Rina Istarowati. (rhd)

 

Pos terkait