Malang, SERU.co.id – Sekitar 640 mahasiswa S1 dan S2 IKIP Budi Utomo Malang mengikuti gelaran wisuda, di Hotel Ijen Suite, Malang, Senin (12/9/2022). Mengusung tema “Ini Wisudaku, Mana Wisudamu” mengingatkan betapa pentingnya kemampuan mengolah nalar dan mengolah rasa dalam berbagai aspek kehidupan.
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Dr Nurcholis Sunuyeko MSi mengatakan, nalar dan rasa adalah kecerdasan yang saling terkait satu sama lain. Dimana harmonisasi olahnalar dan olahrasa dikemas dalam bingkai Kebudiutamaan (Ber-Indonesia, bermanfaat, peduli, patuh dan patut), serta harus bisa berjalan seimbang.
“Nalar tanpa rasa akan menghasilkan sikap arogansi, egoisme dan perilaku feodal yang mengagung-agungkan dirinya, gelarnya dan lainnya. Sedangkan rasa tanpa nalar akan melahirkan cacat pikir, logika yang tumpul dan perilaku yang kurang ilmiah,” seru Rektor IBU Malang.
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
Menurut Rektor yang dikenal inovatif ini, olahnalar dan olahrasa harus bisa berjalan seimbang, tentunya dalam bingkai Kebudiutamaan. Inilah harapan IKIP Budi Utomo kepada pada wisudawan yang nanti akan kembali ke masyarakat.
Rektor juga mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada keluarga besar IKIP Budi Utomo. Mulai civitas akademika sampai para alumni, mitra dan khususnya lagi para wali serta masyarakat luas. Baik nasional maupun internasional yang telah mempercayakan IKIP Budi Utomo sebagai tempat menimba ilmu.
“Kampus ini akan senantiasa berpihak pada anak bangsa, agar tetap mendapatkan pendidikan, apapun latar belakangnya,” ungkap Nurcholis.
Tak lupa, Nurcholis juga berterimahkasih kepada L2Dikti Wilayah 7, atas kepercayaan, dukungan dan penghargaan kepada IKIP Budi Utomo. Sebagai Kampus Unggulan yang turut aktif dalam menyukseskan Program Merdeka Belajar (PMM). Dimana peminat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) meningkat menjadi 275 mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain dari seluruh Indonesia.