Rifa Fiolana (202110360311253)
Hubungan Internasional E – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Pendidikan ialah suatu sistem yang yang tidak dapat terlepas dari permasalahan mikro maupun permasalahan makro, seperti misalnya masalah di dalam kurikulum, masalah di dalam sistem pembelajaran, dalam administrasi, dalam sistem zonasi, kurang meratanya tenaga kerja pendidik, rendahnya kualitas pendidikan, dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya. Ditambah pula guru dan murid sering kali dibuat bingung dengan sistem yang sering berubah-ubah.
Sistem pendidikan di Indonesia masih memerlukan banyak sekali pembaharuan, hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan yang sekarang tidak dapat membawa Indonesia agar terlihat memiliki performa yang bagus di dalam bermacam-macam aspek pendidikan. Hal tersebut terbukti karena adanya data dari Programme for International Student Assessment (PISA).
PISA adalah survey evaluasi bagaimana sistem pendidikan di dunia yang mengukur siswa 4 kelas pendidikan menengah yang diadakan oleh Organization for Ekonomic Cooperation and Development (OECD). Tahun 2018, OECD menyatakan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-74 dari 79 yang diikuti oleh 600 orang anak dengan usia 15 tahun dari 79 negara tersebut.
Penelitian ini didasarkan pada aspek kemampuan sains, membaca, matematika, literasi keuangan dan pemecahan masalah. Dilihat dari data periode 2009-2015, Indonesia tetap berada di peringkat 10 terbawah. Dari 5 kategori tersebut skor Indonesia selalu dibawah rata-rata. Itulah mengapa sistem pendidikan Indonesia perlu melakukan pembaharuan guna terwujudnya masyarakat yang ceras serta pendidikan Indonesia dapat dipandang baik oleh dunia. Menurut laporan dari Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya 27% anak Indonesia di bangku kelas empat tidak mempunyai pengetahuan matematika dasar yang cukup memadai.
Adanya tekanan dari orang tua dan juga guru dapat mempengaruhi bagaimana cara belajar anak, banyak dari orang tua dan guru yang terlalu menekan murid untuk mendapatkan nilai yang tinggi dan juga mendapat peringkat teratas. Hal ini dapat memicu rasa tertekan dan juga stress terhadap anak sehingga biasanya mereka menjadi malas-malasan, mengerjakan sesuatu ataupun tugas dengan setengah hati, dan mencontek tugas ataupun jawaban ujian dan ulangan temannya. Kurangnya minat baca juga dapat menjadi pemicu mengapa sistem pendidikan di Indonesia dinilai kurang bagus. Banyak sekali sistem di persekolahan yang lebih mengarah ke hafalan daripada ke arah pemahaman. Oleh karena itu, walaupun mereka hafal dengan tugas yang diberikan, belum tentu mereka dapat memahami tugas tersebut. Dalam hal ini bukan hanya sistem pendidikan di Indonesia yang kurang baik, namun juga demikian performa dari guru yang mengajar.
Tidak sedikit masyarakat yang belum memperhatikan betapa pentingnya pendidikan, padahal sudah jelas dalam Undang-undang dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”, tetapi di Indonesia masih banyak sekali anak yang belum mendapatkan hak nya dalam dunia pendidikan.
Lantas langkah apa yang harus diambil untuk menangani masalah tersebut? Seharusnya pemerintah harus lebih memperhatikan bagaimana perkembangan sistem pendidikan Indonesia pada saat ini, pemerintah seharusnya mencari dimana letak penyebab permasalahan kurang baiknya sistem pendidikan di Indonesia. Apabila penyebab dari permasalahan tersebut sudah ditemukan, tentunya akan lebih mudah untuk mencari bagaimana solusi agar masalah tersebut dapat diatasi.
Menurut pengamat pendidikan Budi Trikorayanto, ada tiga masalah yang mengikat pendidikan Indonesia, yaitu kualitas pengajar, sistem pendidikan yang membelenggu, dan lembaga pendidikan yang perlu dibenahi, Budi juga menganggap bahwa sistem pendidikan di Indonesia kurang menghargai kebebasan berpikir. Dilihat dari penyebab-penyebab tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim seharusnya berani untuk mengambil langkah-langkah guna mengatasi penyebab yang diamati oleh Budi Trikorayanto. Dengan mengurangi aturan-aturan yang terlalu mengikat murid serta juga melahirkan kebebasan para murid dalam berpikir dan berpendapat tentunya akan membawa perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Jadi, seharusnya mulai dari sekarang kita semua terutama pemerintah ataupun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mulai membenahi dan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang sekiranya menghambat berkembangnya sistem pendidikan tersebut. Masyarakat maupun pemerintah harus mulai memperhatikan hal-hal sekecil apapun yang sekiranya dapat mempengaruhi baik buruknya sistem pendidikan di Indonesia.