Tips Memilih Hewan Kurban, Ini Kriterianya

Tips Memilih Hewan Kurban, Ini Kriterianya
Tips memilih hewan kurban sesuai kriteria. (ist)

Malang, SERU.co.id – Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut Iduladha dan banyak orang akan berkurban. Pakar Peternakan UMM berikan tips memilih hewan kurban dengan memperhatikan sejumlah kriteria.

Pakar Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ir Ali Mahmud SPt MPt mengungkapkan, memilih hewan kurban jangan sekadar yang gemuk. Pasalnya, kriteria utama terletak pada usia dan kesehatan hewan kurban.

Bacaan Lainnya

“Proses pemilihan hewan kurban yang ideal, dimulai dari pemilihan hewan dengan mempertimbangkan syariat Islam dan kesehatan. Bukan hanya sekadar melihat fisik semata,” seru Ali, Rabu (21/5/2025).

Pemeriksaan hewan kurban penting dilakukan untuk memastikan kesehatannya. (ist)

Masyarakat disarankan membeli hewan kurban satu bulan sebelum Iduladha. Selain pilihan lebih banyak, harga terjangkau dan masyarakat dapat mengecek langsung kesehatan hewan dari peternak terpercaya saat membelinya.

“Pastikan hewan telah diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan atau juru sembelih bersertifikat (Juleha). Serta memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” ungkapnya.

Lebih lanjut Ali membeberkan, sejumlah kriteria hewan kurban yang memenuhi syarat pada kambing dan sapi. Seekor kambing harus berumur minimal satu tahun dengan tanda gigi sudah permanen, sementara sapi membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk memenuhi syarat.

Masyarakat juga diimbau memilih hewan kurban dari peternakan yang menjamin kesejahteraan hewan. Hal tersebut sangat penting selain memperhatikan kesehatan dan unsur syariat.

“Pilihlah hewan dari peternakan yang menjamin kesejahteraan hewan (animal welfare). Dan pilihlah hewan kurban yang telah divaksinasi,” imbuhnya.

Terkait proses penyembelihan, diawali dengan membaca basmalah dengan menghadap kiblat. Kemudian memotong tiga saluran leher (trakea, esofagus dan dua urat nadi) menggunakan pisau tajam.

“Tempat penyembelihan pun juga harus bersih, tidak licin dan terhindar dari pandangan hewan lain. Kemudian, pasca penyembelihan disarankan untuk memisahkan jeroan dari daging, supaya daging dapat bertahan lebih lama,” paparnya.

Ali menuturkan, daging hewan kurban yang sudah disembelih jangan dicuci sebelum disimpan, karena bisa memicu pertumbuhan bakteri. Penyimpanan daging pada suhu kurang dari 4°C selama 12-24 jam sebelum dibekukan dalam kemasan vakum atau plastik kedap udara.

Pengawetan daging juga bisa dilakukan dengan membagi dalam porsi kecil serta mengolahnya. Misanya, dijadikan dendeng, rendang, atau abon sehingga lebih tahan lama.

Pakar Peternakan UMM itu juga berbagi tips dalam memilih dan membeli hewan kurban online. Di era digital, hal tersebut semakin populer, karena lebih praktis dan transparansi via laporan digital.

“Akan tetapi, terdapat risiko penipuan, banyak yang terkecoh rekayasa visual. Solusinya, pilihlah lembaga terpercaya atau beli langsung dari peternak dikenal,” ujarnya.

Ibadah kurban menyimpan makna multidimensional yang relevan di segala zaman. Pada perspektif spiritual, dia menekankan berkurban harus dilandasi keikhlasan, bukan gengsi. Nilai di mata Allah terletak pada ketulusan, bukan karena besar kecilnya hewan.

“Kegiatan ini dapat menciptakan efek ekonomi dengan membuka lapangan kerja musiman bagi jagal, penjual, hingga tenaga pengemasan. Jangan hanya selesai pada penyembelihan, tapi lanjutkan dengan berbagi, berempati dan mendidik kepedulian anak. Menebarlah manfaat untuk mencerahkan umat,” tandasnya. (ws13/rhd)

Pos terkait