Ribuan Wali Mahasiswa Baru dari Aceh hingga Papua Jadi Keluarga Besar UMM

Ribuan Wali Mahasiswa Baru dari Aceh hingga Papua Jadi Keluarga Besar UMM
Pemberian simbolis beasiswa mahasiswa baru jalur prestasi. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Ribuan orang tua dan wali mahasiswa baru dari Aceh hingga Papua menjadi keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sekaligus momentum awal silahturahmi membangun kolaborasi antara kampus dan keluarga dalam mendampingi generasi muda meniti pendidikan tinggi di UMM.

Ketua Badan Pembina Harian UMM, Prof. Dr. Muhadjir Effendi mengungkapkan, rasa hormat dan terima kasih kepada para orang tua atas kepercayaan yang diberikan kepada UMM. Ia menekankan, keberhasilan mahasiswa tak hanya lahir dari proses akademik di kampus, melainkan juga hasil kerja sama erat dengan keluarga.

Bacaan Lainnya

“Universitas hanya bisa membantu dan mendukung. Tapi arah dan tanggung jawab masa depan anak tetap berada pada orang tuanya. Maka penting bagi kita untuk bergerak bersama,” seru Prof Muhadjir, sapaan akrab Penasihat Khusus Presiden RI untuk Urusan Haji ini, Sabtu (2/8/2025).

Prof. Dr. Muhadjir Effendi memberikan petuah dan motivasi kepada mahasiswa baru dan wali. (ist)

Melalui pertemuan di Hall Dome, UMM mengajak keluarga untuk bersama-sama mendampingi proses pendidikan yang bukan hanya berfokus pada akademik. Tetapi juga pembentukan karakter dan arah masa depan.

Pada kesempatan tersebut, UMM memberikan berbagai beasiswa bagi mahasiswa baru yang berprestasi. Sebagai motivasi dan mendorong para mahasiswa lain mampu memaksimalkan potensi untuk meraih prestasi.

Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik MSi mengajak orang tua agar berkolaborasi mencerdaskan mahasiswa. (rhd)

Senada, Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik MSi menguraikan, tekad UMM untuk menghadirkan pendidikan bermutu dan lingkungan pembelajaran berkarakter. Ia menyebut, lebih dari 4.200 mahasiswa baru dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Papua. Mereka telah resmi bergabung dengan UMM sebagai bagian dari Gen 25.

Melalui pertemuan ini, para orang tua diajak mengenal lebih dalam filosofi pendidikan UMM, sistem akademik, serta ekosistem pembinaan yang dibangun. Untuk membentuk mahasiswa yang cerdas, tangguh dan berintegritas.

Ia menegaskan, peran keluarga tetap krusial. Terutama dalam mendorong putra-putri mereka menjauh dari hal-hal yang mengganggu proses studi. Seperti kekerasan, obat-obatan terlarang dan pelanggaran etika kampus lainnya.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga punya karakter kuat dan jiwa kepemimpinan. Kampus ini tidak hanya tempat belajar, tapi juga ruang tumbuh untuk menjadi pribadi utuh,” tegasnya.

Salah satu orang tua, Rosalia dari Kalimantan Selatan mengantarkan putrinya kuliah di jurusan Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan. Ia menilai, pertemuan ini penting karena memberikan pemahaman langsung kepada orang tua. Tentang dunia kampus serta membuka ruang komunikasi antara keluarga dan universitas.

“Saya sangat senang dan bangga. Ini pertama kali saya ke Malang, dan kampus ini memberi kesan yang sangat nyaman. Harapannya, anak saya bisa betah, belajar dengan baik dan ilmunya bermanfaat di masa depan,” ungkapnya.

Kebersamaan menciptakan keyakinan, masa depan mereka akan lebih baik bila didampingi dengan doa, dukungan dan kerja sama solid antara orang tua dan perguruan tinggi. UMM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi rumah yang aman, unggul dan menginspirasi bagi setiap mahasiswa yang mempercayakan masa depannya di kampus ini. (rhd)

Pos terkait