Nama : Lintang Minamrina R.
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Muahammadiyah Malang
Indonesia kini menempati posisi yang semakin strategis di panggung ekonomi dunia. Sebagai anggota G20 dan negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran penting dalam diplomasi ekonomi global. Peran ini tidak hanya mencerminkan ambisi Indonesia untuk turut menentukan arah kebijakan ekonomi dunia, tetapi juga memiliki dampak signifikan bagi perekonomian domestik yang sedang berkembang.
Diplomasi ekonomi Indonesia berfokus pada penguatan kerja sama perdagangan, investasi, dan keuangan dengan berbagai negara dan blok ekonomi. Melalui berbagai forum internasional, Indonesia aktif mempromosikan kepentingan nasional, seperti memperluas akses pasar ekspor, menarik investasi asing, dan memperkuat posisi tawar dalam negosiasi perdagangan bebas. Contohnya, keterlibatan Indonesia dalam perjanjian perdagangan regional seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan upaya bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) menunjukkan komitmen kuat dalam membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
Dampak positif dari diplomasi ekonomi ini bagi perekonomian domestik sangat terasa. Pertama, akses pasar yang lebih luas memungkinkan produk-produk Indonesia untuk menembus pasar global dengan lebih mudah, sehingga mendorong peningkatan ekspor. Sektor manufaktur, pertanian, dan jasa dapat tumbuh lebih cepat karena permintaan dari luar negeri meningkat. Kedua, investasi asing yang masuk melalui kerja sama internasional membantu memperkuat infrastruktur dan kapasitas produksi nasional. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui transfer teknologi dan peningkatan keterampilan.
Namun, agar manfaat diplomasi ekonomi global dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat domestik, pemerintah harus memastikan kebijakan dalam negeri mendukung. Peningkatan daya saing produk lokal, reformasi birokrasi, dan pengembangan sumber daya manusia menjadi kunci utama. Selain itu, koordinasi antar lembaga pemerintah dan sinergi dengan sektor swasta harus diperkuat agar kebijakan luar negeri dan domestik berjalan seiring.
Tidak kalah penting, diplomasi ekonomi juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan inklusivitas. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari kerja sama global harus mampu memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu saja. Dengan demikian, diplomasi ekonomi Indonesia bukan hanya soal memperkuat posisi di dunia internasional, tetapi juga tentang bagaimana mengoptimalkan peluang tersebut untuk memperkuat fondasi ekonomi domestik secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan, peran aktif Indonesia dalam diplomasi ekonomi global membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan strategi yang tepat dan kebijakan yang mendukung, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas. Diplomasi ekonomi menjadi jembatan penting yang menghubungkan kepentingan global dengan kemajuan domestik, menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi dunia yang semakin dinamis.