Sehingga hal tersebut yang menjadikan pembeda diantara pendidikan vokasi dengan program akademik lainnya. Dimana dalam pendidikan vokasi dituntut untuk menghasilkan mahasiswa yang siap untuk bekerja. Oleh karena itu, apabila tidak terserap dengan baik, maka tidak sejalan dengan tujuan pendidikan vokasi itu sendiri.
“Jadi harapannya ketika mereka dilibatkan secara aktif dalam proses pendidikan di vokasi, maka prosentase tingkat keterserapan lulusan prodi keuangan dan perbankan akan semakin tinggi,” katanya.
Dia juga mengatakan, ketika mahasiswanya melakukan magang di salah satu bank tertentu yang dalam hal ini adalah mitra vokasi, beberapa mahasiswa mendapatkan uang saku diatas nilai UMR, diantaranya ada yang menerima sebesar Rp4,2 juta hingga Rp4,5 juta.
Melihat dari jumlah mahasiswa yang ada, minat perbankan pada Fakultas Vokasi menjadi salah satu prodi yang paling diminati. Seperti diketahui, dalam satu angkatan saja, mahasiswanya kurang lebih sebanyak 500 mahasiswa.
“Ke depan, kami akan mengkaji untuk dapat ditingkatkan jenjang akademiknya dari D3 menjadi sarjana terapan (D4). Hal ini juga untuk merespon kebutuhan sarjana terapan (D4) sebagai persyaratan untuk dapat menjadi pegawai tetap pada suatu bank,” pungkasnya. (bim/ono)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah