“Banyak yang nggak bisa (teknologi). Ibu-ibu di sini banyak yang nggak bisa. Mereka ke pasar nggak bawa handphone, terlalu repot. Kami ini sudah repot mikirin perekonomian dan hal-hal lain,” jelas Istirohani.
Senada, Sumarni (48) juga mengaku belum mendapat sosialisasi dari pihak pasar atau pemerintah terkait akan pemberlakuan aplikasi Simirah tersebut. Meskipun dirasa sangat merepotkan, dirinya akan menuruti hal tersebut jika memang diwajibkan.
“Repot pastinya. Tapi kalau diwajibkan, saya nurut saja,” tutupnya. (ws6/ono)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari