Pesantren Ramadan, Kepsek SMP Islam Sabilillah: Jadi Pembiasaan Baik

Suasana Pesantren Ramadan di SMP Islam Sabilillah. (jaz) - Pesantren Ramadan, Kepsek SMP Islam Sabilillah: Jadi Pembiasaan Baik
Suasana Pesantren Ramadan di SMP Islam Sabilillah. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Kegiatan Pesantren Ramadan SMP Islam Sabilillah dilaksanakan selama enam kali. Pihak sekolah mengatakan kegiatan baik itu tetap dilanjutkan oleh siswa setelah bulan puasa tersebut berlalu.

Kepala Sekolah SMP Islam Sabilillah, Ani Rahmawati SPd MPd mengatakan, kegiatan pesantren Ramadan ini rutin setiap tahun, tetapi ada inovasi-inovasi baru yang diberikan kepada anak anak. Tujuannya tidak lain menjadi pembiasaan baik selama bulan Ramadan. Contohnya kegiatan tadarus, murojaah, karena ada pembiasaan every day Al-Qur’an di sekolah.

Bacaan Lainnya

“Menjadi pembiasaan baik pasca Ramadan terus terlaksana. Artinya pembiasaan Ramadan tidak boleh berhenti di bulan berikutnya,” seru Ani Rahmawati, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (16/4/2022).

Tak hanya itu, bisa seperti bangun malam Salat Tahajud dan seterusnya. Sebab dikatakannya, mungkin di bulan Ramadan lebih mudah, karena harus sahur dan sebagainya bersama keluarga. Namun, pada hari-hari biasa harus ditanamkan kepada anak-anak.

Rahma menambahkan, ada juga Ramadan Revolution, yaitu siswa membuat tulisan kecil yang berisi target apa dalam bulan ini. Ia memberikan contoh khatam Alquran satu kali, memperbaiki karakter kepada teman, dan lainnya.

“Nah resolusi apa yang dilakukan bulan Ramadan harus berkelanjutan, saya rasa itu bagus ya. Anak tidak hanya sekadar melaksanakan tarawih atau tadarus,” papar perempuan asli Lumajang yang sudah 12 tahun mengajar ini.

Siswa SMP Islam Sabilillah tadarus Alquran. (jaz)

Senada, Ketua Panitia Kegiatan Pesantren Ramadan, Moh Hisbullah mengatakan, pelaksanaan kurang lebih sama dengan tahun lalu. Namun ada beberapa hal tambahan sedikit terkait dengan materi.

“Pelaksanaan mulai 5-26 April 2022 dengan penutupan. Dimulai pukul 07.30 sampai 11.30 Salat Dhuhur dan pulang pukul 12.30,” ucapnya.

Hisbullah mengatakan, saat ini masih menerapkan tatap muka 50 persen. Sehingga sebagian siswa mengikuti Pesantren Ramadan di rumah. Sedangkan bagi yang luring ditempatkan di beberapa tempat, mulai dari aula hingga masjid.

“Kalau kelas VII di masjid, kelas VIII di perpus, kelas IX di Aula,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, ada program lain yaitu ‘Projek Ramadan’. Pertama, anak-anak mempunyai planing kegiatan atau target ke TPQ dengan Al Qur’an. Bisa juga memberikan takjil yang akan dibagikan di daerah sekitar Sabilillah.

“Projek akan dipresentasikan oleh masing-masing siswa,” paparnya.

Pihaknya berharap, sekolah menginginkan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemudian membiasakan anak-anak terutama dalam membaca Al-Qur’an, karena pahalanya luar biasa.

Serta yang terakhir, melatih siswa dalam hal sosial. Karena sekolah memiliki program Ramadan Charity, yaitu kegiatan seperti baksos. Kali ini, SMP Islam Sabilullah mengambil satu lokasi di daerah Janti.

“Zakat akan dibagikan kepada yang berhak, termasuk amal dari anak seikhlasnya juga nanti digabung kegiatan Ramadan Charity,” tutup guru Al Qur’an tersebut. (adv/jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait