Jalankan Amanah Kemenkes, FK-UB Cegah dan Tangani Stunting di Kabupaten Malang

Jalankan Amanah Kemenkes, FK-UB Cegah dan Tangani Stunting di Kabupaten Malang
Jalankan Amanah Kemenkes, FK-UB Cegah dan Tangani Stunting di Kabupaten Malang
Diajeng Setya Wardani, Sanusi, dan Wisnu Barlianto, saat menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Dani menambahkan, fokus di tahun pertama, ada 10 lokasi desa yang tersebar di 9 kecamatan, seperti wilayah Pujon ke barat, Batu, Pagelaran, dan wilayah Malang Selatan. Nantinya, ada 8 program yang akan diberikan, salah satunya Sehati, yaitu Sekolah Sehat dan Sadar Gizi, dimana akan ada pemberian susu, tablet penambah darah, mulai siswa TK hingga SMA. “Pada ibu yang dinyatakan hamil, kami akan mendampingi mulai pemeriksaan, bersalin, nifas, hingga anak usia 2 tahun. Termasuk jaminan ASI eksklusif, karena kekurangan ASI eksklusif menjadi faktor determinasi penyebab stunting,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan FK UB, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med. mengatakan, untuk tenaga yang akan dikerahkan dalam program ini sebanyak 20 dokter dibantu pendamping mahasiswa lintas prodi, seperti Kedokteran, Perawat, Ahli Gizi, dan Farmasi. “Mereka akan terjun ke lapangan untuk pendampingan dan menyelesaikan stunting ini. Kita akan lakukan secara bertahap. Usai tahun pertama hingga akhir tahun 2019, nanti akan kita lanjutkan di tahun berikutnya,” jelas Wisnu.

Bacaan Lainnya

Mengapresiasi kegiatan ini, Plt Bupati Malang, Sanusi, menyambut baik program pendampingan perguruan tinggi dalam program pencegahan dan penanganan stunting melalui konvergensi intervensi sensitif dan spesifik di Kabupaten Malang. “Terima kasih UB memilih Kabupaten Malang. Penyebab stunting dikarenakan kurang cukup gizi, bukan tidak ada gizi. Terutama daerah Pujon dan Batu ke atas, serta di daerah Malang Selatan. Dengan program ini diharapkan bisa zero stunting,” tandasnya (rhd)

Pos terkait