Soroti Dugaan Kasus Pelecehan Dokter, Kemenkes Bakal Lakukan Penjaringan Psikologis Tenaga Medis

Soroti Dugaan Kasus Pelecehan Dokter, Kemenkes Bakal Lakukan Penjaringan Psikologis Tenaga Medis
Wakil Menteri Kesehatan Kemenkes, Dante Saksono Harbuwono soroti dugaan kasus pelecehan dokter Persada Hospital Malang. (foto: ws13)

Malang, SERU.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyoroti dugaan kasus pelecehan oleh oknum dokter di Malang. Menanggapi kasus tersebut, Kemenkes bakal melalukan penjaringan psikologis bagi tenaga medis.

Wamenkes RI, Dante Saksono Harbuwono mengakui baru mendengar adanya dugaan kasus pelecehan oknum dokter di Malang. Ia menegaskan, perbuatan tersebut merupakan pelanggaran sumpah dokter dan harus dilakukan langkah antisipatif.

Bacaan Lainnya

“Akan ada proses penjaringan psikologis yang disebut sebagai Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Dari hasilnya akan diketahui apakah mengalami atau mempunyai gangguan psikologis atau tidak,” ujarnya.

Oknum dokter terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien yang telah dinonaktifkan sementara. (foto: Ist)

Lebih lanjut, Dante menilai, perlu tindak lanjut terhadap setiap perbuatan yang berada di luar konteks pemberian layanan. Termasuk perbuatan yang dinilai melanggar etika karena hal tersebut menciderai sumpah dokter.

“Sumpah dokter kan untuk memberikan pelayanan. Saya juga dokter, jadi saya tahu bagaimana kamu dididik untuk menjalankan profesi dengan beretika,” tegasnya.

Dante tak memungkiri adanya kasus-kasus pelecehan maupun pelanggaran etika lainnya yang dilakuan oknum tenaga medis. Oleh karena itu, diperlukan tindak lanjut yang mencakup berbagai aspek.

“Pelaku akan ditindaklanjuti tidak hanya dari aspek etikanya, tetapi juga dari aspek hukum dan legalitas aturannya. Misalnya, beberapa waktu lalu ada yang sudah kami cabut Surat Tanda Registrasi (STR) nya,” kata Dante.

Dengan pencabutan STR, oknum yang bersangkutan tidak bisa lagi praktek seumur hidup. Menurut Dante, serangkaian upaya pencegahan diperlukan untuk mencegah terulangnya kasus pelanggaran etika dokter.

Proses penjaringan psikologis MMPI penting dilakukan, karena menurut Dante, belum dilakukan sebelumnya. Selain itu, upaya pencegahan juga mencakup aspek pembinaan dan penguatan pendidikan.

“Jadi kami akan terus melakukan pembinaan melalui organisasi profesi, malalui kegiatan lain. Tentu dengan menguatkan sistem pendidikan, untuk memberikan pendidikan etika yang lebih baik,” pungkasnya.

Terkait dugaan kasus pelecehan oleh oknum dokter, pihak Persada Hospital Malang sebelumnya telah buka suara. Pihaknya membenarkan bahwa peristiwa tersebut menyeret seorang dokter yang bekerja di sana.

Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty Simanungkalit menanggapi pemberitaan yang beredar. Ia membenarkan, dokter yang bersangkutan adalah dokter Persada Hospital.

“Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara. Sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan,” tuturnya.

Pihak Persada Hospital Malang telah membentuk Tim Investigasi Internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti, pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. (ws13/rhd)

 

Pos terkait