Forum Kaprodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PTN dan PTS Susun Kurikulum Nasional

Panitia dan Pengurus PKO menunjukkan rancangan Kurnas - Forum Kaprodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PTN dan PTS Susun Kurikulum Nasional
Panitia dan Pengurus PKO menunjukkan rancangan Kurnas.

Malang, SERU.co.id – Asosiasi Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Indonesia (APPKOI) menyelenggarakan workshop Kurikulum Nasional (Kurnas) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO). Kegiatan berupa penyusunan program kerja APPKOI, peluncuran website dan sinkronisasi Forum Kaprodi PKO se-Indonesia.

Kali ini, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) menjadi tuan rumah dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pertemuan diikuti 21 Ketua Program Studi (Kaprodi), selama tiga hari, Rabu-Jumat (16-18/3/2022).

Bacaan Lainnya

“MBKM itu memiliki banyak segmen, termasuk pertukaran mahasiswa. Akan tetapi, program MBKM tidak akan bisa terlaksana kalau tidak ada penyamaan kurikulum nasional (kurnas),” seru Ketua Pelaksana, Drs Supriatna MPd, di Gedung FIK (Gedung C), lantai 1 Ruang Pertemuan.

Menurut Kaprodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) UM ini, penyelerasan kurnas menjadi salah satu fokus dalam pertemuan kali ini. Sebab, berpengaruh terhadap kualitas calon lulusan yang dihasilkan masing-masing prodi PKO. Selain jumlah SKS yang ditempuh, juga menjadi kendala kurang selarasnya muatan mata kuliah setiap prodi dalam perguruan tinggi masing-masing.

“Minimal, ada kesamaan. Meski tidak semua sama. Karena dalam kurikukulm itu ada muatan universitas, fakultas serta jurusan yang memiliki ciri khasnya masing-masing,” jelas Supriatna.

Karena itu diharapkan tindak lanjut kegiatan melalui penerapan berbagai program nantinya akan betul-betul terlaksana. Sehingga kinerja pelaksanaan MBKM akan menjadi optimal dan lebih berdampak pada mahasiswa.

Senada, Dekan FIK UM, Dr Sapto Adi MKes mengatakan, koordinasi antar prodi terkait penyamaan kurnas MBKM di seluruh perguruan tinggi, khususnya pada Prodi PKO ini perlu dikuatkan. Karena seringkali setiap prodi justru cenderung menonjolkan ciri khasnya masing-masing.

“Selama ini belum ada koordinasi yang solid antar prodi se-Indonesia,” ucapnya.

Maka, ia mendorong agar seluruh prodi PKO di masing-masing perguruan tinggi dapat bersama-sama merumuskan penyelarasan kurnas MBKM. Sehingga lebih memudahkan mahasiswa dalam belajar.

“Dengan kurikulum yang standart nasional ada harapan setiap semester itu ada kesamaan. Minimal 50 persen. Sehingga mampu mewadahi mahasiswa yang ingin ikut program MBKM antar prodi di lintas perguruan tinggi,” tuturnya.

Selain itu, melalui APPKOI diharapkan komunikasi dan koordinasi akan lebih mudah. Terlebih dengan diresmikannya website APPKOI yang nantinya dapat menjadi sarana menampung semua karya ilmiah, informasi akademik, termasuk berbagai kegiatan masing-masing Prodi PKO.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat APPKOI Dr Imam Marsudi menerangkan, asosiasi berkomitmen terus mewadahi dan mendorong penyamaan kurnas ini dengan tuntas, utamanya di Malang.

Sebab itu kemungkinan akan ada perubahan pada nama mata kuliah maupun bobot SKS maupun semester. Mengingat ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki beberapa program pertukaran mahasiswa sebelum terbitnya arahan MBKM.

“Misalkan mata kuliah Biomekanik di perguruan tinggi lain, tapi di Malang bernama mata kuliah Ilmu Gerak, SKS-nya pun beda. Misalkan di Malang SKS-nya 4, tapi di perguruan tinggi lain hanya 2 SKS. Maka nanti mata kuliah yang ikut kurikulum nasional harus sama bobot SKS-nya,” ucapnya.

Adanya kewenangan otonomi perguruan tinggi untuk membahas kurnas, maka pihaknya akan merancang mana yang harus disamakan dan mana yang menjadi ciri khas masing-masing Prodi PKO.

“Kurnas ini akan berlaku di semua anggota asosiasi Prodi PKO yang sementara ini berjumlah 21 prodi dari kurang lebih 18 perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ke depan, kurikulum nasional untuk Prodi PKO juga akan ditampilkan di website agar bisa diakses prodi PKO di seluruh Indonesia,” tandasnya. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait