AIH, Wadahi Anak Belajar dan Berkreasi

Penggagas Anak Indonesia Hebat, Dwi Farida (kanan) bersama tenaga pengajar dan murid-murid. (ws4) - AIH, Wadahi Anak Belajar dan Berkreasi
Penggagas Anak Indonesia Hebat, Dwi Farida (kanan) bersama tenaga pengajar dan murid-murid. (ws4)

Malang, SERU.co.id – Walau pandemi, pendidikan harus terus berjalan. Dengan melatih enam aspek perkembangan anak seperti, spiritual, fisik motorik kasar/halus, sosial emosional, kognitif, bahasa dan seni, Anak Indonesia Hebat (AIH) berupaya mewadahi agar anak-anak tetap belajar dan berkeasi.

AIH adalah sebuah wadah untuk pengembangan kemampuan anak dan ada  empat puluh anak yang dibina. Enam aspek pengembangan sangat penting, dapat melatih empati agar berkembang dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Bacaan Lainnya

“Masa pandemic, anak-anak kurang mendapatkan metode atau arahan dari guru. Kemampuan juga harus dibentuk, walaupun pintar tapi jika tidak siap berjuang di dunia sebenarnya, akan kesulitan,” seru Penggagas AIH, Dwi Farida yang juga sebagai pemerhati anak.

AIH yang baru saja dibentuk 30 januari 2022, dilatarbelakangi keadaan anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua di masa pandemi karena lebih fokus pada perekonomian.

“Saat ini, sudah ada enam tenaga pengajar yang tergabung,” tambah Dwi Farida yang akrab disapa Kak Ida.

Penggagas Anak Indonesia Hebat, Dwi Farida. (ws4)

Selain Bimbel, juga ada beberapa program bakat dan minat untuk melatih motorik kasar anak seperti menggambar, menari, musik, vokal dsb. Seminggu sekali setiap hari Jumat dan sabtu, anak-anak mendapatkan kelas bakat dan minat secara gratis.

“Paling tidak langkahnya adalah bakat dan minat dulu, seperti cooking class dan angklung itu, dapat melatih motorik kasar anak,” tegasnya.

Sementara itu, Azizah, salah satu murid AIH merasa senang bergabung di program bakat dan minat karena dapat mengisi waktu luang selama pandemi. Juga dorongan orang tua agar bakatnya terwadahi dengan baik.

“Saya sudah 1 bulan bergabung, senang dapat ikut, daripada dirumah main. Ingin jadi musisi,” ungkap Azizah saat berada di kelas musik.

Sementara, Dwi Farida menambahkan, dengan mimpi dapat menjangkau seribu anak di wilayah Malang Raya dan sekitarnya agar terus dibina dan dibekali akademik dan non akademik.

“Dengan slogan Keep Growing, mewujudkan anak Indonesia yang pintar dan hebat,” tandasnya. (ws4/mzm)


Baca juga:

Pos terkait