Lumajang, SERU.co.id – Ratusan supir truk pasir menggelar aksi demo ke Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka protes dengan larangan truk angkutan (terutama truk kosongan/ tanpa ada muatan), melintas di ruas jalan di Dusun Uranggantung Desa Jarit.
Para demonstran ini mengaku kesulitan karena ruas jalan tambang Pasirian sedang dalam perbaikan. Sementara jalan sepanjang kali tidak bisa dilewati karena dalam kondisi rusak akibat aliran lahar Gunung Semeru. Mereka bermaksud mencari solusi terbaik dengan akses jalur tambang ini.
Hasil pantauan, untuk sementara kegiatan tambang di Gondoruso dihentikan. Sebagai bentuk kebersamaan, hampir seluruh truk berhenti di sekitar Balai Desa Jarit. Tentu saja, hal ini mengakibatkan jalur Lumajang – Malang (daerah Uranggantung sampai perempatan Jarit) mengalami kemacetan.
Untuk mencari solusi atas permasalahan ini, sekitar pukul 17.00 WIB hingga malam hari, perwakilan sopir truk mendatangi Pendopo Arya Wiraraja Pemkab Lumajang. Mereka melakukan dialog dengan bupati Lumajang, Cak Thoriq.
Hanafi, salah satu koordinator aksi menyampaikan, pihaknya menyampaikan kepada bupati antara lain, truk kosongan bisa melalui jalur Jarit-Jugosari. Yang kedua, bila tidak bisa dilewati maka semuanya tidak boleh melewati jalur jalur tersebut.
“Karena definisinya, kalaupun klasifikasi dari kami sebagai angkutan tambang tapi kan kita tahu sendiri yang jelas apa bedanya?. Apalagi ada truk yang ada babaknya memuat kayu sengon. Kami mintanya hanya kosongan saja. Yang ketiga untuk mencari solusi terbaik supaya persoalan ini tidak perkepanjangan dan bisa segera diselesaikan. Sudah ada titik terang. Mudah-mudah bisa selesai,” ujarnya. (din/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan