Malang, SERU.co.id – Usai sebelumnya wacana diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo secara online di sela peresmian Bendungan Bendo, Ponorogo, Selasa (7/9/2021) lalu. Kali ini gedung baru Jurusan Teknik Mesin (JTM) dan Pascasarjana Politeknik Negeri Malang (Polinema) diserahterimakan oleh Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jatim KemenPUPR, M Reva Sastrodiningrat, ST MSc, kepada Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MMT MM, Jumat (1/10/2021).
Penyerahan dikemas dalam “Sosialisasi dan Induksi Penggunaan Gedung Jurusan Teknik Mesin dan Pascasarjana Polinema”. Ditandai dengan penyerahan secara simbolis dua kunci besar, pemotongan pita dan tumpeng, serta penandatanganan prasasti.
“Alhamdulillah, akhirnya gedung Teknik Mesin dan Pascasarjana Polinema akhirnya bisa digunakan mulai tahun akademik 2021/2022. Setelah sempat mangkrak bertahun-tahun, kemudian dibangun Kementerian PUPR selama setahun,” jelas Direktur Polinema Drs Awan Setiawan MMT MM.
Sebelumnya pembangunan gedung tersebut dilaksanakan oleh Polinema pada tahun 2013, hingga 3 (tiga) lantai menggunakan bantuan dana dari Kemendikbud. Karena mangkrak, selanjutnya pada 14 Juli 2020, pembangunan dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Prasarana Strategis hingga 8 (delapan) lantai.
Gedung baru JTM dan Pascasarjana ini merupakan salah satu proyek yang didanai penuh program multiyears 2020-2021 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Mulai dibangun pada tahun 2020 oleh PT Wika, dijadwalkan selesai pada 9 Mei 2021, namun karena pandemi berakhir Juli 2021 dan diresmikan awal September 2021.
Selanjutnya, Polinema akan melengkapi sarana prasarana memadai yang dibutuhkan. Mengingat beberapa mesin yang digunakan sudah tua, bahkan ada mesin buatan tahun 1984, sehingga dibutuhkan revitalisasi mesin. Beruntungnya ada beberapa mesin hibah untuk melengkapi sarana prasarana perkuliahan.
“Ada juga dari LIPI, BUMN, dan hibah lainnya. Nantinya akan kami prioritaskan melalui PNBP atau BLU, yang pasti butuh revitalisasi. Sementara kita gunakan yang ada dan masih bisa digunakan dulu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jatim KemenPUPR, M Reva Sastrodiningrat ST MSc mengatakan, pembangunan gedung tersebut menggunakan anggaran sekitar Rp150 milyar dan terkontrak Rp135 milyar dalam waktu setahun. Selanjutnya dalam Kegiatan Direktif Presiden (KDP) ini, oleh Kementrian PUPR diserahkan kepada Polinema.
“Agar segera digunakan untuk kegiatan perkuliahan. Dengan konsep bangunan hijau atau ramah lingkungan, dimana mekanikal elektrikal lebih besar dibandingkan konstruksi. Seperti solar panel dalam memenuhi kebutuhan energinya,” jelas Reva, sapaan akrabnya.
Dalam gedung mode ramah lingkungan tersebut, disematkan solar panel cell sebagai supply daya energi seluruh gedung yang dipasang pada rooftop. Terpasang 82 kWP untuk operasional gedung Pascasarjana.
Selain terdapat gedung kuliah, laboratorium dan bengkel Teknik Mesin (TM), terdapat tiga blok utama. Yaitu Blok Bengkel Dan Laboratorium TM 5 lantai seluas 10.448 meter persegi; Blok Ruang Kuliah TM 8 lantai seluas 8.648 meter persegi; dan Blok Pasca Sarjana 3 lantai seluas 2.356 meter persegi.
“Sementara sisanya, Blok Aula dan lainnya seluas 1.254 meter persegi,” jelas Ketua Jurusan Teknik Mesin, Ir Pipit Wahyu Nugroho MT. (rhd)
Baca juga:
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
- Belum Jadi Aset Penuh Pemkot Malang, Velodrome Minim Perbaikan Jelang Porprov IX Jatim
- Percepatan Sertifikat Wakaf Aset NU sebagai Langkah Antisipasi Potensi Gugatan