Kota Batu, SERU
Mengubah telenan menjadi sebuah karya kerajinan dekoratif, tentu menjadikan telenan memiliki harga jual tinggi. Bukan lagi sebuah papan untuk memotong daging, sayuran, dan bahan masakan lainnya. Salah satunya melalui teknik decoupage.
“Decoupage adalah seni menghias dengan menempelkan material lain. Material tersebut dapat berupa kertas atau kain yang ditempelkan ke permukaan media yang akan dihias. Semakin tipis kertas atau kain yang digunakan, hasilnya pun akan semakin baik. Medianya dapat berupa kain kanvas, botol, kayu, kulit, pandan, lontar dan lain sebagainya,” jelas Prof Dr Ir Sumardi HS, MS., dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), saat mengajarkan teknik decoupage pada sejumlah pengrajin kayu yang berasal dari daerah Junrejo – Kotatif Batu.
Tujuan kegiatan ini, adalah peningkatan keterampilan para pengrajin kayu serta membuka peluang kerjasama dan memperluas pasar. “Sepintas teknik decoupage ini terlihat mudah, karena hanya menggunting dan menempel. Tetapi sebenarnya, dibutuhkan ketelitian dan kreativitas pada prosesnya. Dengan penggunakan teknik potong dan tempel yang disesuaikan dengan motif tertentu, akan menghasilkan karya yang cantik dan bernilai jual tinggi,” tambah Sumardi.
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam teknik ini, di antaranya tissu, kuas, lem kertas berwarna putih, gunting, dan pernis. “Pertama, kita tentukan dulu medianya. Apakah talenan, kipas, tas dan lain sebagainya? Lalu pilih motif yang sesuai. Potong tissu mengikuti motif tadi, lalu tempelkan pada medianya. Setelah kering, beri lapisan lem lagi pada tissu. Langkah akhir hanya tinggal pemberian pernis untuk hasil yang awet dan sempurna,” beber Sumardi, mendampingi narsum lain, Nanik Sriwahyuningsih, MAP, dari UKM Garuda Jaya, Malang.
Untuk motif sederhana, teknik decoupage ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam, tetapi menjadi lebih lama jika motifnya lebih rumit. Meski demikian, dijamin hasilnya akan memuaskan, karena decoupage ini sedang booming. “Permintaan sangat banyak dan harganya juga lumayan bagus, sehingga mampu meningkatkan pendapatan para pengrajin,” tandas Sumardi. (rhd)