Meski Pariwisata Tak Ada Larangan, Walikota Malang Tekankan Prokes

Audiensi Pemkot Malang, Forkopimda, dan Perguruan Tinggi. (ws1) - Meski Pariwisata Tak Ada Larangan, Walikota Malang Tekankan Prokes
Audiensi Pemkot Malang, Forkopimda, dan Perguruan Tinggi. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Pelarangan mudik bagi orang luar kota diberlakukan semenjak adanya Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID -19. Tidak bagi sektor pariwisata, namun tetap wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, sektor pariwisata jangan sampai kendor meski mekanismenya belum ada larangan. Sebab kemungkinan penularan tetap ada jika abai.

Bacaan Lainnya

“Karena alasannya memang di tempat wisata ada penanggung jawab, kalau mudik kan tidak,” seru Drs H Sutiaji di Balaikota Malang, Selasa (27/4/2021).

Pihaknya mengungkapkan, prokes akan terus ditekankan bagi pengunjung pariwisata. Tak terkecuali bagi pengunjung mall, swalayan, yang sedikit kendor menjelang Idul Fitri.

“Saya perintahkan di tempat wisata, di mall, prokesnya nanti juga harus kita ingatkan lagi. Kita kuatkan jangan sampai nanti ada klaster baru,” bebernya.

Sutiaji menekankan untuk penguatan prokes. (ws1)

Masih menurut Sutiaji, ketika pegawai migran Indonesia nantinya lolos dan tidak terpantau melalui penyekatan, harus diisolasi di wilayahnya masing-masing. Seperti halnya di Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Mikro (PPKM) yang sudah ada.

“Isolasinya ada di wilayah masing-masing di rumah situ, atau di safehouse. SOP (Standart Operasional Prosedur)nya di masing-masing RT/RW ada,” terangnya.

Pihaknya menegaskan, masyarakat tidak bisa mudik dengan beralasan berwisata. Sebab melalui penyekatan, akan dilihat melalui Kartu Tanda Pengenal.

“Tidak bisa, tapi kan tahu orang Surabaya dari KTPnya,” paparnya.

Terkait kenaikan jumlah orang terkonfirmasi Covid-19, pihak Pemkot Malang tetap mewaspadai. Jumlah kenaikan kemungkinan akumulatif dari penambahan kasus sebelumnya.

“Kita sempat zero dan nol, ada yang dua ada yang tiga akumulasi. Bisa jadi pas zero tadi tidak ada laporan, swabnya sudah masuk,” pungkasnya.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menuturkan, mengantisipasi pemudik atau yang masuk di Kota Malang bakal menyiapkan 3.000 swab antigen. Sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

“Berdasarkan SOP, bagi kendaraan yang datang dari luar Kota Malang akan kita swab antigen di tempat. Sementara ini kita sediakan 3.000 swab antigen,” ungkap dr Husnul.

Selain itu, pihaknya menerangkan, selain safehouse yang disampaikan oleh Walikota Malang, tempat lain yang disiapkan adalah Puskesmas tetap siap melayani selama  pemberlakuan penyekatan. Dimana ada beberapa titik yang akan dilakukan penyekatan atau pemeriksaan kendaraan dari luar kota.

“Untuk lokasinya masih nanti kita koordinasikan dengan Dinas Perhubungan (Dishub), maupun TNI/polri,” tandasnya. (ws1/rhd)

Pos terkait