Tulungagung, SERU.co.id – Perjuangan Supanji agar sembuh dari Covid-19 pantas diacungi jempol. Salah satu budayawan Tulungagung itu sempat menjalani karantina selama seminggu di Puskesmas Kauman.
Supanji menceritakan asal muasal dirinya terpapar Covid-19. Pada akhir 2020 dirinya mendapat undangan pertemuan di Surabaya. Undangan itu untuk para budayawan dan seniman.
“Sebenarnya dalam pertemuan itu sudah menerapkan protokol kesehatan. Tapi entah mengapa saya tetap terpapar virus. Usai dari pertemuan di Surabaya, saya sempat memimpin rapat RT di enam tempat,” ujarnya.
Tak lama setelah itu, badan terasa sakit semua. Seperti suhu tubuh tinggi, ada bercak-bercak merah di kulit, tidak bisa mencium aroma apapun dan lidah tidak bisa merasa apapun.
“Kecuali asin dan manis. Kalau makanan pedas terasa sengak di tengorokan,” kata pria yang menjadi pembawa acara pengantin itu.
Dia memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya dia divonis terkena virus Covid-19. Supanji pun harus menjalani karantina di Puskesmas Kauman selama seminggu. Selama menjalani isolasi, ia berupaya untuk sembuh. Setiap omongan dokter dijalaninya, seperti tetap makan meski terasa tidak enak. Juga istirahat cukup.
“Selain itu, ada yang ngomong untuk mengkonsumsi bawang putih dan minyak kayu putih. Memang rasanya tidak enak tapi mau gimana lagi? Namanya Juga ingin sembuhBawang dipotong kecil-kecil lalu dimasukan ke gelas yang berisi air panas. Tutup atap gelas dan biarkan semalaman. Esok pagi baru diminum. Kalau minyak kayu putih lebih sederhana. Buat teh lalu tetesi 3-5 tetes. Setelah itu diminum,” kata pria kelahiran 1972 itu.
Dikatakan Supanji, cukup banyak pasien Covid-19 di Puskesmas Kauman. Ada 8 kamar rawat inap. Rata-rata berisi 5-8 pasien. Yang bikin nelangsa, Ada pasien balita. Ia hanya bisa menanggis di dalam kamar rawat inap.
Ia tidak dipungut biaya serupiahpun selama seminggu perawatan di Puskesmas Kauman. Semua biaya ditanggung negara.
“Saat ini saya beraktivitas di ruang tamu saja. Karena di rumah ada anak istri. Ruang tamu selalu dibersihkan dengan pembunuh kuman,” terangnya. (her/mzm)