Jumlah Pasien Covid-19 di Kabupaten Kediri Melonjak

Saat ini masih banyak pasien yang harus antri lama di ruang IGD menunggu ada bed yang kosong - Jumlah Pasien Covid-19 di Kabupaten Kediri Melonjak
Saat ini masih banyak pasien yang harus antri lama di ruang IGD menunggu ada bed yang kosong.

Kediri, SERU.co.id – Jumlah pasien positif Covid-19 yang terus meningkat  di wilayah Kabupaten Kediri berdampak pada penuhnya ruangan perawatan di Rumah Sakit HVA Toeloengredjo Pare Kediri. Bahkan, saat ini masih banyak pasien yang harus antri lama di ruang IGD menunggu ada bed yang kosong.

Direktur Rumas Sakit HVA Toeloengredjo Pare Kediri, dr. Anna Rahmawati mengatakan, penyebab lonjakan jumlah pasien Covid-19 tersebut, karena banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan saat ini. Libur panjang pada akhir Oktober 2020 dan libur Natal serta Tahun Baru 2021 dijadikan sarana masyarakat bepergian ke wilayah yang masih menjadi episentrum pandemi.

Bacaan Lainnya

Terkait masih antrinya pasien Covid-19 di ruang IGD RS HVA, dr. Anna menjelaskan, pihak rumah sakit menyampaikan kepada keluarga pasien dengan baik agar mereka bisa memahami kondisi saat ini. Pelayanan kepada masyarakat lainnya yang tidak termasuk pasien Covid-19, juga tetap harus dilayani dengan baik.

“RS HVA tetap melayani terapi maupun uji laboratorium pasien Covid-19 seperti biasa karena tidak memungkinkan untuk merujuk pasien ke rumah sakit lainnya. Dalam kondisi ini, banyak rumah sakit justru menolak pasien rujukan karena tidak tersedianya tempat tidur,” ujarnya.

Pasien yang antri di IGD baru bisa masuk ke ruangan perawatan jika ada pasien yang meninggal dunia dan sembuh setelah perawatan selesai dilakukan. Tetapi bagi pasien yang sudah diperbolehkan pulang tetapi belum dinyatakan negatif Covid-19, tetap ada koordinasi dengan Satgas percepatan penanganan untuk memantau.

Ketersediaan tenaga medis di rumah sakit HVA, menurut dr. Anna, diupayakan tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi sulit.

“Semua tenaga medis juga dipantau kondisi kesehatannya agar tidak sampai drop dan beresiko. Waktu istirahat yang cukup dan suplemen vitamin tetap diberikan agar kondisi fisik tenaga medis tetap prima saat menjalankan tugas,” pungkasnya. (im/mzm)

disclaimer

Pos terkait