Malang, SERU.co.id – Pihak keluarga pria tanpa identitas yang ditemukan tak bernyawa di sepanjang aliran Sungai Brantas di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang minta tidak lakukan otopsi. Mereka menganggap kematian korban dengan nama Suroto (47), warga Tajinan tersebut adalah sebuah musibah.
KBO Sat Reskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara menerangkan, sementara ini pihaknya sudah melakukan proses visum luar saja. Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi secara menyeluruh.
“Untuk otopsi secara menyeluruh keluarga tidak berkenan dan rangkaian penyelidikan sudah dilaporkan pimpinan dan keluarga anggap ini sebuah musibah. Dilengkapi dengan surat pernyataan dan video yang didapatkan penyidik,” seru Dicka, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Kamis (7/8/2025).
Dirinya menerangkan, meskipun pihak keluarga menolak proses otopsi secara utuh, proses penyelidikan akan tetap dilakukan secara utuh oleh pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kematian dari korban.
“Tetap kita laksanakan, kita nanti ekshumasi, kalau mengarahnya kesana (pembunuhan). Sementara temuan kami visum luar luka yang diakibatkan oleh hanyutnya di sungai itu. Makanya kita izinkan pihak keluarga untuk melakukan pemakaman dan dasarnya dari permintaan keluarga,” terangnya.
Dicka menyatakan, dari keterangan sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan, korban meninggalkan rumah dengan menggunakan jasa ojek online, Sabtu (4/8/2025) lalu. Saat hendak ke tempat tujuan, keponakan korban sempat mendengar percakapan korban dengan driver Gojek online ia akan menuju ke Kepanjen. Dirinya juga sempat berpamitan kepada keluarga jika akan menemui temannya, namun masih belum diketahui identitasnya.
“Kita masih mencari siapa yang ditemui korban terakhir kali. Karena bilangnya ke keluarga ingin keluar, korban saat keluar rumah gak bawa HP. ini HP nya kami lakukan serangkaian pemeriksaan juga tidak ditemukan dia mau ketemu sama siapa,” tutur Dicka.
Sementara itu, di mata keluarga dan lingkungannya korban adalah sosok yang sangat tertutup dan pendiam.
Dicka menjelaskan, korban memiliki sejarah sempat mendekam dibalik jeruji besi karena terjerat kasus pencurian dengan pemerasan pada tahun 2008 lalu.
baca juga: Mayat Pria Bertato di Dada dan Paha Kiri Gegerkan Warga Kanigoro, Pagelaran
Diberitakan sebelumnya, warga di sekitar kawasan Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Kanigoro, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas, pada Selasa (5/8/2025) pagi. Diantara ciri-ciri yang mudah dikenali adalah keberadaan tato di dada kiri, tangan dan paha kiri.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinanjar, menerangkan bahwa saat pertama kali ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan tanpa busana dan terdapat luka di bagian kepala.
Bambang menjelaskan, mayat tanpa identitas tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang saksi bernama Misdu (55). Saat itu, saksi sedang melintas di kawasan tersebut dan mendapat informasi dari seorang nelayan yang tengah mencari ikan di sungai. Nelayan tersebut mengaku melihat sesosok mayat mengapung di antara tumpukan tumbuhan eceng gondok.
“Setelah memastikan benar ada mayat, saksi segera melaporkan ke perangkat desa setempat yang kemudian diteruskan ke pihak Polsek Pagelaran,” seru Bambang saat dikonfirmasi. (wul/mzm)