FPIK UB Gelar Aksi Nyata Pantau Pemutihan Karang di Tiga Lokasi Pesisir Jawa Timur

FPIK UB Gelar Aksi Nyata Pantau Pemutihan Karang di Tiga Lokasi Pesisir Jawa Timur
FPIK UB pantau pemutihan karang di Jawa Timur. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pemutihan karang makin meluas di pesisir Jawa Timur, menjadi alarm keras bagi ekosistem laut. Menyikapi hal itu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) bergerak cepat. FPIK UB menurunkan tim monitoring ke tiga lokasi terdampak untuk memetakan kondisi sekaligus menguatkan sinergi konservasi bersama masyarakat.

Dosen FPIK UB, Pratama Diffi Samuel SPi MLing mengatakan, tiga lokasi menjadi titik pemantauan. Yaitu Pantai Bangsring Banyuwangi pada 23–24 Juni 2025. Sendang Biru Malang pada 26–27 Juni 2025 dan Pantai Pasir Putih Situbondo pada 15–16 Juli 2025.

Bacaan Lainnya

“Tujuan utama kegiatan ini untuk mendapatkan data representatif terkait kondisi terkini pemutihan karang di pesisir Jawa Timur. Pemantauan dilakukan melalui survei lapangan selama dua hari di setiap lokasi. Melibatkan kolaborasi aktif dengan masyarakat setempat, seperti warga Desa Bangsring di Banyuwangi,” seru Diffi.

baca juga: Belasan Hektar Terumbu Karang di Perairan Situbondo Rusak

Sementara itu, Dekan FPIK UB, Prof DrSc Asep Awaludin Prihanto MP menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan institusional FPIK. Khususnya terhadap konservasi laut berkelanjutan. Menurutnya, pemutihan karang adalah sinyal kuat dampak perubahan iklim global terhadap ekosistem laut.

“Peran dosen dan mahasiswa sangat penting sebagai motor perubahan dalam menghadapi tantangan ekologis global. Ini bukan sekadar program pengabdian, tetapi bagian dari pendidikan transformatif. Membentuk mahasiswa menjadi agen perubahan berbasis ilmiah dan partisipatif,” tegas Prof. Asep.

Tak hanya itu, FPIK UB juga memiliki Fisheries Diving School. Unit unggulan yang konsisten mendukung kegiatan konservasi bawah laut. Dilengkapi instruktur bersertifikat dan fasilitas pelatihan modern, sekolah selam ini menjadi pusat pelatihan dan riset bawah laut yang mendukung berbagai inisiatif pelestarian lingkungan.

“Keterlibatan Fisheries Diving School ke depan diharapkan semakin memperkuat kapasitas teknis dan ilmiah. Dalam memantau dinamika perubahan ekosistem terumbu karang di kawasan tropis,” tambahnya.

baca juga: IKA UB-PMI Gelar Donor Darah Serentak Lima Kota

Tim terdiri dari enam mahasiswa, satu dosen pendamping dan satu tenaga kependidikan. Dengan pendampingan langsung oleh dosen FPIK UB, Pratama Diffi Samuel SPi MLing yang juga aktif dalam program konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Kegiatan ini sekaligus menjadi kontribusi konkret FPIK UB dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya SDG 14 Life Below Water. Melalui pendekatan berbasis sains, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan kapasitas lokal, FPIK UB terus menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi. Unggul dalam pembelajaran, riset dan pengabdian masyarakat di bidang kelautan. (afi/mzm)

Pos terkait