Malang, SERU.co.id – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB kembali menggelar Summer Course sebagai ajang pembelajaran mahasiswa lokal dan mahasiswa dari empat negara. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana promosi program magister FTP.
Ketua Internasional Office FTP UB, Panji Deoranto mengungkapkan, ada dua model pembelajaran dalam Summer Course. Pertama, para mahasiswa lintas universitas akan mengikuti kegiatan pembelajaran daring dan kedua, pembelajaran luring.
“Mahasiswa mengikuti kuliah online. Kemudian mereka mengikuti kegiatan on-site hari ini dengan mengunjungi destinasi unggulan di Kota Malang, UMKM, hingga industri,” seru Panji, Senin (23/6/2025).
Kayutangan Heritage dipilih menjadi destinasi unggulan yang diperkenalkan kepada para peserta. Sedangkan kunjungan UMKM akan dilakukan di sentra pembuatan tempe.
“Kegiatan diatur bergantian mengingat kapasitas angkutan dan ruangan. Meski demikian, semuanya akan mendapatkan pembelajaran yang sama, karena ini terkait rekognisi dalam kurikulum,” ungkapnya.
Panji menjelaskan, ada sejumlah indikator output kegiatan Summer Course ini. Antara lain, pencapaian indikator kinerja perguruan tinggi yang melibatkan aktivitas mahasiswa diluar kampus, indikator kinerja FTP dan penguatan sinergi antarkampus.
“Kami tentunya berharap, kegiatan ini berkembang pada potensi promosi bagi pendidikan lanjutan. Harapannya dengan lebih mengenal FTP UB, mereka akan tertarik untuk melanjutkan S2 di fakultas kami,” urai Panji.
Pihaknya juga akan mengevaluasi kegiatan Summer Course ini untuk menyiapkan kegiatan yang lebih baik ke depannya. Termasuk mencapai jumlah target peserta nasional dan internasional.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Summer Course FTP UB 2025, Nur Istiana mengatakan, kegiatan ini sudah kali ketiga digelar. Pertama digelar di bulan Juli 2024, kedua sekitar September-Oktober 2024 dan ketiga mulai Juni-Agustus 2025.
“Kegiatan ini diikuti mahasiswa nasional dan internasional. Untuk yang internasional dari berbagai negara, yaitu Malaysia, Myanmar, Filipina dan Brunei Darussalam dengan total 38 peserta,” paparnya.
Sementara peserta dari dalam negeri kurang lebih sebanyak 266 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Malang, Surabaya, Madura, Banyuwangi, Pasuruan, Semarang, Jakarta dan Sukabumi.
“Selain kunjungan UMKM dan destinasi Kota Malang, kami ada kunjungan industri ke PT Otsuka, PT So Good Food, dan kegiatan di Batu Tubbing. Kemudian ke salah satu Bumdes di Kota Batu terkait pengolahan susu sapi dan keju,” terangnya.
Selain itu, terdapat kunjungan pembuatan pangan di Lab Food Production, Lab Sensory dan Lab Pilot Plan yang memproduksi tepung porang. Nantinya para mahasiswa akan ditugaskan untuk praktik membuat produk turunan dari produk tersebut.
Salah satu mahasiswa asing dari Universiti Malaysia Sabah, Choo Wei En membagikan pengalamannya. Ia merasa senang berkesempatan mengikuti Summer Course FTP UB kali ini.
“Saya senang bisa mengikutinya. Ada banyak materi pembelajaran yang saya dapat saat mengikuti kelas online,” katanya.
Choo Wei En mengaku sudah tidak sabar untuk mengikuti semua rangkaian kegiatan pembelajaran. Terutama pembelajaran terkait budaya dan UMKM di Indonesia.
“Saya rasa ini menarik, yang paling saya ingin pelajari tentang produksi pangan, karena saya dari jurusan Teknologi Pangan. Saya ingin tahu bagaimana proses produksi di industri pangan dan pengawasan produksi di laboratorium,” pungkasnya. (bas/rhd)