Lamongan, SERU.co.id – Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memperkuat pelindungan bagi pekerja migran Indonesia, baik dari aspek akademik, teknis, maupun hukum. Isu ini menjadi fokus utama dalam Diskusi Terbatas bertema sinergi antara perguruan tinggi dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), yang diselenggarakan di Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan pada Selasa, 27 Mei 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Staf Ahli Kementerian P2MI Prof. Moh. Chotib, Ketua Senat Unisda Prof. M. Afif Hasbullah, Rektor Unisda Hafid Nashrullah, Kepala BP3MI Jawa Timur Gimbar O Helawarnana, serta para dosen Unisda.
Dalam sambutannya, Prof. Moh. Chotib menegaskan bahwa Kementerian P2MI memiliki tanggung jawab untuk menjamin pelindungan menyeluruh bagi pekerja migran, mulai dari sebelum keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, hingga kepulangan ke Indonesia.
“Pelindungan pekerja migran adalah tugas bersama. Dukungan dari perguruan tinggi sangat dibutuhkan, terutama dalam meningkatkan literasi hukum, pelatihan keahlian, serta penyediaan data dan riset yang akurat. Kami mengajak Unisda menjadi mitra aktif dalam program ini,” ujar Prof. Chotib.
Merespons hal tersebut, Prof. M. Afif Hasbullah menyambut baik ajakan itu. Menurutnya, isu pelindungan pekerja migran tidak hanya soal regulasi, tetapi juga menyangkut keadilan sosial dan hak asasi manusia. Ia menyatakan kesiapan Unisda untuk mendirikan Pusat Studi Pelindungan Pekerja Migran sebagai wujud nyata kontribusi kampus.
“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk turut mengawal pelindungan ini melalui pendekatan ilmiah. Kami siap berperan aktif dalam mengembangkan kurikulum, melakukan riset bersama, dan memberikan pendampingan hukum bagi pekerja migran serta keluarganya,” jelas Prof. Afif, yang juga Plt. Ketua ISNU Jawa Timur.
Diskusi ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah dalam meningkatkan sistem pelindungan bagi pekerja migran yang menjadi pilar penting ekonomi nasional.
Rektor Unisda menyatakan dukungan penuh terhadap kemitraan ini dan berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi kampus lain di Indonesia.
Sementara itu, Kepala BP3MI Jawa Timur menyampaikan kesiapan untuk berbagi informasi mengenai kebutuhan tenaga kerja migran dan menjalin komunikasi intensif dengan dunia akademik sebagai penyedia tenaga kerja terampil dan profesional.
Dengan sinergi lintas sektor ini, pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia diharapkan akan semakin menyeluruh dan efektif. (*/ono)