Guilin, Tiongkok, SERU.co.id – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan perannya sebagai duta kebudayaan Indonesia melalui peresmian Rumah Budaya Indonesia (RBI) ke-2 di Guangxi Normal University (GXNU), Guilin, Tiongkok, Jumat (23/5/2025). Mengusung tema ‘Interkoneksi Budaya antara Indonesia dan Cina’, RBI UB menjadi tonggak penting dalam perjalanan diplomasi budaya Indonesia dan misi besar Globalizing UB.
Dekan FIB UB, Hamamah PhD mengatakan, RBI hadir bukan hanya sebagai pusat perkenalan budaya. Namun juga sebagai ruang dialog antarbangsa yang mempromosikan nilai-nilai toleransi, kreativitas dan persahabatan global.
“Rumah Budaya Indonesia ini kami harapkan menjadi jembatan budaya dan ruang interaksi sosial yang produktif. Ini adalah wajah Indonesia di Tiongkok,” seru Hamamah, Selasa (27/5/2025).
baca juga: Universitas Brawijaya Jalin Kolaborasi Strategis dengan Yuanli Education China
Dikatakannya, RBI mengenalkan budaya Indonesia dan UB secara lebih luas kepada sekitar 1.800 mahasiswa internasional di GXNU. Langkah ini sejalan dengan strategi branding internasional UB sebagai universitas unggulan yang terbuka terhadap kolaborasi lintas budaya.
Dekan Fakultas Pendidikan Budaya Internasional GXNU, Li Dongmei merespon positif RBI. Menurutnya, kehadiran RBI menjadi angin segar bagi kampus mereka yang ingin memperkaya atmosfer global:
“RBI ini membuka jendela baru bagi mahasiswa Tiongkok. Terutama untuk memahami kekayaan budaya Indonesia dan menjadikan GXNU lebih menarik di mata dunia,” tegasnya.
Ketua RBI UB, Dr Hipolitus Kristoforus Kewuel menjelaskan, RBI akan menjadi media edukasi interaktif. Mengangkat narasi-narasi kebudayaan Indonesia dalam konteks lintas bangsa. Ini termasuk kelas budaya, workshop dan pementasan seni yang dirancang untuk menyentuh berbagai kalangan.
“Kami ingin menciptakan ruang belajar yang informatif dan menginspirasi,” katanya.
Selama satu minggu, RBI menggelar kegiatan open house semarak. Mulai dari bazar kuliner nusantara, permainan tradisional, workshop membatik, hingga Malam Kebudayaan Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Kebudayaan Internasional ke-13 di GXNU, sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok.
baca juga: UB Tawarkan Model Perguruan Tinggi Berbasis AI di Forum Internasional 12 Negara
Direktur Kerja Sama UB, Prof Agung Sugeng Widodo menekankan, posisi strategis GXNU sebagai mitra UB dalam menyebarluaskan budaya Indonesia di kancah internasional:
“Melalui RBI, kami berharap mahasiswa dari berbagai negara bisa mengenal dan mencintai budaya Indonesia. Semoga RBI menjadi motor penggerak diplomasi budaya Indonesia, membuka ruang-ruang baru untuk kerja sama pendidikan dan hubungan antarbangsa yang lebih erat dan manusiawi,” harapnya.
RBI di GXNU menjadi cabang kedua setelah pendirian RBI di Tianjin Foreign Studies University (TFSU) pada Mei 2024. Peresmian dilakukan oleh Dekan FIB UB bersama Dekan Fakultas Pendidikan Budaya Internasional GXNU. Disaksikan oleh Direktur Direktorat Kerja Sama UB dan Kasubdit Globalizing UB. (aan/mzm)