Jinan, China, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan kiprah globalnya melalui kolaborasi strategis bersama Yuanli Education di Kota Jinan, Tiongkok. Kunjungan resmi Rektor UB ke kantor pusat Yuanli Education menjadi momen penting dalam memperkuat kerja sama lintas negara di bidang teknologi, pendidikan tinggi dan pelatihan industri.
Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD MedSc menyampaikan, kolaborasi ini sejalan dengan visi UB sebagai universitas bereputasi internasional.
“Kerja sama ini adalah wujud nyata diplomasi akademik. UB berkomitmen menciptakan ekosistem inovatif yang menghubungkan pendidikan, teknologi dan industri,” seru Prof. Widodo.
Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaboratif dan menghasilkan pembahasan tiga bidang utama kerja sama yang menjanjikan.
1. Teknologi Surveilans
UB dan Yuanli menjajaki pengembangan teknologi surveilans modern yang dapat digunakan untuk kebutuhan keamanan di sektor pendidikan dan bisnis. Teknologi ini diharapkan menjawab tantangan dunia digital yang semakin kompleks.
2. Program Joint Degree
Kedua institusi sepakat memulai program gelar bersama (joint degree) di tiga bidang strategis. Yakni Hukum dan Ekonomi Islam, Farmasi dan Kedokteran Gigi. Program ini bertujuan mendorong mobilitas mahasiswa dan dosen, serta pengakuan akademik lintas negara.
3. Pusat Pelatihan Industri
Untuk menjembatani dunia pendidikan dan industri, UB dan Yuanli akan membentuk pusat pelatihan tenaga kerja terampil yang terintegrasi dengan kebutuhan pasar global.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim menilai, kesepahaman antara UB dan Yuanli sebagai langkah strategis memperkuat posisi pendidikan tinggi Indonesia di panggung global.
“Kerja sama ini memperluas jangkauan pengaruh pendidikan Indonesia di Tiongkok dan dunia,” tuturnya.
Direktur Yuanli Education, Lisa Wang juga optimis terhadap dampak jangka panjang kerja sama ini.
“Kami percaya sinergi dengan Universitas Brawijaya akan membuka peluang besar bagi inovasi dan kemajuan bersama,” katanya.
Langkah ini menandai awal kolaborasi jangka panjang yang diharapkan membawa manfaat nyata bagi mahasiswa, dunia usaha dan pembangunan sumber daya manusia di era global. (afi/mzm)