Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Berdasarkan pemeringkatan Scimago Institutions Rankings (SIR) tahun 2025, UB berhasil meraih posisi ke-313 se-Asia, melonjak tajam dari posisi ke-541 pada tahun 2024. Pencapaian ini sekaligus menempatkan UB sebagai universitas terbaik ke-6 di Indonesia.
Kepala UPT Reputasi UB, Hendrix Yulis Setyawan STP MSi PhD mengungkapkan, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen universitas dalam memajukan kualitas riset dan publikasi ilmiah.
“Pemeringkatan ini sangat berarti karena SIR menilai berdasarkan kekuatan riset, inovasi dan dampak sosial. Tiga hal yang terus kami dorong di UB,” seru Hendrix, Jumat (23/5/2025).
Sebagai informasi, SIR menitikberatkan pada indikator berbasis data publikasi ilmiah dan kontribusi institusi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat. Tiga faktor utama yang menjadi dasar penilaian SIR adalah performa riset, inovasi, dan dampak sosial.
Baca juga: UB Semakin Kokoh, Enam Bidang Studi Masuk QS World University Rankings by Subject 2025
Dalam aspek riset, SIR menilai berdasarkan:
- Normalized impact (dampak sitasi), menunjukkan kualitas karya ilmiah.
- Excellence with leadership, kontribusi institusi sebagai penulis utama dalam artikel-artikel unggulan.
- High quality publications, mengukur jumlah publikasi di jurnal-jurnal bereputasi tinggi.
Sementara itu, indikator inovasi mencakup:
- Innovative knowledge, berapa banyak publikasi UB yang disitasi dalam dokumen paten.
- Patents, atau jumlah permohonan paten yang diajukan institusi.
- Technological impact, sejauh mana hasil riset UB memberikan dampak teknologi.
Adapun indikator dampak sosial dilihat dari dua hal, yaitu:
- Web size, mencerminkan visibilitas UB di internet berdasarkan data Google.
- Sustainable Development Goals (SDGs), keterlibatan UB dalam dokumen dan kegiatan yang mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
Hendrix menjelaskan, UB telah menargetkan publikasi jurnal ilmiah sebanyak 4.000 pada tahun 2025. Sebagai pembanding, UB mencatat 2.300 publikasi pada tahun 2024 dan 1.900 pada 2023.
“Kalau dilihat metodologinya, 50 persen penilaiannya berasal dari kualitas publikasi. Itu yang perlu terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, UB menjalankan sejumlah program unggulan. Seperti UB Stars, Visiting Lecturers, Dosen Berkarya dan berbagai hibah riset dosen. Program-program ini dirancang untuk memperkuat budaya akademik dan kolaborasi riset lintas disiplin.
Baca juga: Prestasi UB Melonjak di QS Sustainability Ranking 2025
Prestasi di SIR 2025 ini menjadi tonggak penting bagi UB dalam memperkuat reputasi globalnya. Namun, Hendrix menegaskan, UB tidak ingin berpuas diri.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas di berbagai aspek, terutama dalam riset dan kontribusi sosial. Harapannya, peringkat UB di tingkat regional dan global akan terus membaik,” tegasnya. (aan/mzm)