FKH UB Gelontorkan 500 Vaksin untuk Peternak Sapi Malang Raya Menuju Indonesia Bebas PMK 2035

FKH UB Gelontorkan 500 Vaksin untuk Peternak Sapi Malang Raya Menuju Indonesia Bebas PMK 2035
Simbolisasi penyerahan vaksin oleh Dekan FKH UB Kepada Pengawas Koperasi dan Perwakilan dari KAN Jabung. (ist)

Malang, SERU.co.id – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) meluncurkan program pengabdian masyarakat dengan menggelontorkan 500 dosis vaksin untuk peternak sapi di wilayah Malang Raya. Program ini sebagai upaya mewujudkan Indonesia bebas Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) tahun 2035. Selain itu, program ini menjadi langkah konkret dalam mengendalikan PMK di tingkat akar rumput.

Ketua panitia program, Drh Dwi Kristanto MSc mengungkapkan, vaksinasi ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung sejak April hingga Juni 2025, dan tahap kedua berupa vaksinasi booster dijadwalkan pada Oktober hingga Desember 2025. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) dan melibatkan 92 mahasiswa FKH UB.

Bacaan Lainnya

“Program ini merupakan hasil inisiasi Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Difokuskan sebagai langkah konkret dalam mengendalikan PMK di tingkat akar rumput. FKH UB telah menyuplai 500 dosis vaksin kepada KAN Jabung, dari total kebutuhan 7.500 dosis. Sisanya akan dipenuhi oleh pemerintah,” seru Dwi, Jumat (23/5/2025).

Ia menegaskan, pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung program vaksinasi ini agar bisa berjalan berkelanjutan.

Tak hanya vaksinasi, program ini juga disertai dengan kegiatan edukatif. Drh Widi Nugroho PhD memberikan sosialisasi kepada para peternak mengenai pentingnya vaksinasi PMK, dampak infeksi dan cara pencegahannya. Salah satunya adalah mencegah risiko penularan dan dampak serius seperti gangguan reproduksi pada ternak.

Mahasiswa FKH UB juga turun langsung ke lapangan melakukan pendekatan door-to-door kepada para peternak melalui metode Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Edukasi ini menyasar pemahaman dasar peternak mengenai efek samping vaksin. Dan pentingnya pemberian booster dalam rentang waktu 4 hingga 7 bulan setelah vaksin pertama.

“Semoga program ini bisa menjadi langkah awal untuk mendorong kesadaran peternak akan pentingnya vaksinasi. Harapannya, pengabdian masyarakat dari FKH UB ini mampu membuka pikiran seluruh kalangan agar turut serta mendukung Indonesia bebas PMK 2035,” pungkas Dwi penuh harap. (aan/mzm)

Pos terkait