LPS Ajak Mahasiswa UB Maksimalkan Stabilitas Sistem Keuangan Era Digital

LPS Ajak Mahasiswa UB Maksimalkan Stabilitas Sistem Keuangan Era Digital
LPS bersama sivitas akademik UB komitmen perkuat peran jaga stabilitas sistem keuangan. (ws13)

Malang, SERU.co.id – LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) berupaya memperkuat perannya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Salah satunya, memberikan edukasi dan mengajak mahasiswa UB memaksimalkan perannya di era digital.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, perkembangan sektor perbankan nasional cukup baik. Padahal di akhir tahun 2024, terjadi kekhawatiran akibat ada perburukan likuiditas.

Bacaan Lainnya

“Tahun lalu, kami menyediakan uang Rp15 triliun dalam bentuk tunai sebagai persiapan mengintervensi apabila ada bank jatuh. Tetapi sekarang sudah stabil, uangnya saya kurangi,” seru Purbaya, Kamis (22/5/2025).

Para mahasiswa UB antusias menyambut seminar bersama LPS. (ws13)

Purbaya menjelaskan, bank besar tidak ada yang jatuh di tahun ini. Dapat dikatakan hal ini menandakan keadaan ekonomi sudah mulai membaik.

“Faktor yang memperkuat kondisi perbankan di tahun ini, karena sistem pemerintahan yang baru mulai berjalan. Sekarang uangnya mengalir ke sistem, sehingga ekonomi menggeliat,” ungkapnya.

Purbaya mengaku, bersyukur bisa berkunjung ke UB untuk kali pertama. Kegiatan hari ini diharapkan mempererat kerja sama antara LPS dengan pihak universitas.

“Sehingga mahasiswa UB mengetahui betul, apa saja fungsi LPS? Dengan dukungan para akademisi dan para mahasiswa, kita dapat bersama memastikan terciptanya sistem keuangan yang lebih kuat dan aman bagi masyarakat,” ungkapnya.

Mahasiswa dinilai merupakan masa depan ekonomi bangsa. Karena itu, perlu pemberian literasi keuangan negara dan sistem perbankan, terutama di era digital.

“Para mahasiswa harus terus giat menuntut ilmu, menambah wawasan dan pengetahuan dengan baik, serta terus optimis menghadapi masa depan. Dengan dukungan para akademisi dan mahasiswa, kita dapat bersama memastikan terciptanya sistem keuangan yang lebih kuat dan aman bagi masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Purbaya memaparkan, intermediasi perbankan terus tumbuh positif, per Maret 2025 kredit tumbuh 9,16 persen yoy. Sedangkan Dana Pihak Ketiga tumbuh 4,75 persen yoy.

“Permodalan bank tetap kuat dengan CAR sebesar 26,98 persen pada Februari 2025 dan NPL gross berada pada level yang terkendali sebesar 2,17 persen pada Maret 2025,” ujarnya.

Kondisi ekonomi nasional tetap kuat, dikarenakan kekuatan ekonomi Indonesia ditentukan oleh domestic demand. Sementara bank umum tetap stabil ditopang oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.

“Kontribusi PDB Nasional yang terbesar berasal dari konsumsi sebesar 61,80 persen yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Pada kuartal I 2025, total kontribusi domestic demand mencapai 89,93 persen, peran ini membuat ekonomi Indonesia lebih resilient dalam menghadapi gejolak ekonomi global,” jelasnya.

Selanjutnya, Purbaya juga memaparkan mengenai peran LPS dalam menjaga stabilitas keuangan dan perbankan di Indonesia. Di era digital, LPS berusaha memperkuat cyber security untuk menjaga keamanan data dan meningkatkan pelayanan.

“Dua tahun lalu, LPS investasi lebih dari Rp100 miliar untuk memperkuat cyber security dan sistem IT. Sehingga kami (LPS) sekarang yang terbaik di negara ini, jadi kalau anda mau belajar cyber security, silahkan anda datang ke LPS,” ujarnya.

Purbaya menyadari peran LPS sangat krusial, terlebih di tengah dinamika ekonomi saat ini. Karena itu, mahasiswa diminta untuk terus giat menuntut ilmu, menambah wawasan dan pengetahuan untuk dapat berkontribusi dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

“Makanya belajar yang baik, jangan cepat menyerah. Sebab tempat bagi kalian untuk berkontribusi bagi Indonesia masih terbuka lebar,” tandasnya. (ws13/rhd)

Pos terkait