Aplikasi Batik Generatif Modern FILKOM Raih HKI, Era Baru Desain Batik Digital

Dr Eng Novanto Yudistira (tengah), sedang menunjukkan Desain Batik AI kepada Menteri Komdigi RI. (ist) - Aplikasi Batik Generatif Modern FILKOM Raih HKI, Era Baru Desain Batik Digital
Dr Eng Novanto Yudistira (tengah), sedang menunjukkan Desain Batik AI kepada Menteri Komdigi RI. (ist)

Malang, SERU.co.id – Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB), berhasil meraih Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas aplikasi ‘Batik Generatif Modern’. Aplikasi tersebut memperoleh surat pencatatan ciptaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia pada 30 Desember 2024. Pencatatan ini menandai pencapaian penting dalam pengembangan teknologi generatif berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelengence (AI).

Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB), Dr Eng Novanto Yudistira mengungkapkan, bersama dua dosen FILKOM lainnya, yaitu Dr Candra Dewi dan Dr Eng Irawati Nurmala Sari. Turut didampingi oleh dua dosen FIB, Dyaningrum Pradhikta dan Fatmawati. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa FILKOM, Rahmatulloh Daffa Izzuddin Wahid, yang mengangkat topik Generative AI batik dalam skripsinya.

Bacaan Lainnya

“Proyek ini dimulai pada tahun 2023 dan telah menghasilkan aplikasi inovatif yang dapat menciptakan pola batik secara otomatis,” seru Yudis, dalam keterangan resminya, Senin (13/1/2025).

Ia menegaskan, mahasiswa bimbingannya Izzudin, telah mempublikasikan riset terkait aplikasi ini dalam jurnal Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) pada 27 Desember 2024. Penelitian berjudul ‘Prompt Conditioned Batik Pattern Generation Using LoRA Weighted Diffusion Model With Classifier-Free Guidance.’ Riset ini menjelaskan, penggunaan teknologi AI dalam menciptakan desain batik generatif yang lebih efisien dan responsif terhadap tren desain.

Yudis menyadari, perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mencapai tingkat yang luar biasa. AI kini mampu melakukan berbagai tugas secara cepat dan efisien, termasuk dalam industri batik.

Melalui penggunaan Prompt Text AI, aplikasi ini membantu dalam menciptakan desain batik yang lebih efektif dengan menghemat waktu dan tenaga. Menurutnya, pola batik yang dihasilkan terbukti tidak hanya estetis, tetapi juga aplikatif dalam seni batik tradisional.

“Aplikasi ini menggunakan dataset 20.000 gambar motif batik yang dilengkapi deskripsi otomatis. Gambar-gambar tersebut kemudian dilatih dengan teknik modern, seperti Long Range (LoRa), untuk meningkatkan akurasi dan detail desain,” ungkapnya.

Kolase Batik AI-FILKOMUB. (ist)

Ia menambahkan, pencapaian HKI ini terasa istimewa, karena diraih menjelang perayaan Dies Universitas Brawijaya (UB) ke-62. Aplikasi ini turut dipamerkan dalam rangka peresmian AI Center dan Pusat Data UB. Booth ‘Aplikasi Batik Generatif Modern’ menjadi salah satu yang mendapat kehormatan untuk dikunjungi oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid.

Pada kesempatan tersebut, Yudis bersama Izzuddin dan Candra, menjelaskan aplikasi kepada Menteri Komdigi. Mereka menunjukkan, bagaimana aplikasi ini memungkinkan pembuatan pola batik hanya dengan memasukkan perintah teks (prompt).

Ia berharap, pengguna dapat dengan mudah menghasilkan desain batik yang unik sesuai dengan keinginan mereka. Aplikasi ini membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut dalam industri batik, baik dari sisi estetika maupun efisiensi produksi.

“Aplikasi ini menggunakan teknologi Latent Diffusion Model untuk menghasilkan pola batik yang responsif. Serta mempermudah pembuatan motif batik dan menawarkan solusi praktis dalam menciptakan desain yang lebih kreatif,” tutupnya.
(ws12/rhd)

Pos terkait