UMM Gandeng Asia University Gelar Seminar Internasional Soal Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

UMM Gandeng Asia University Gelar Seminar Internasional Soal Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Prof. Abdul Mu'ti, M. Ed saat memberikan materinya. (foto: ist)

Malang, SERU.co.idUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Clarity English Hongkong dan Asia University Taiwan menggelar seminar pendidikan bertaraf internasional bertajuk International Seminar on Developing Students’ 5th Skill in English: Education Technology & In-Depth Learning in EFL. Seminar ini diadakan pada Rabu (7/5/2025) dan menghadirkan sejumlah pakar pendidikan global, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed.

Dalam pemaparannya, Prof. Mu’ti menyoroti pentingnya teknologi sebagai pendukung utama proses pembelajaran di era digital. Ia menekankan bahwa pemanfaatan teknologi bukan hanya mempercepat akses informasi, tetapi juga mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Bacaan Lainnya

“Teknologi mendukung pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful, seperti yang ditekankan dalam pendekatan deep learning. Namun tantangannya, masih banyak siswa yang belum bisa membedakan informasi yang benar dan hoaks,” ungkapnya.

Lebih jauh, Prof. Mu’ti juga menyinggung peran bahasa dalam mengungkapkan emosi dan perasaan manusia, menjadikannya sebagai alat utama dalam menyampaikan berbagai bentuk ekspresi, seperti kebahagiaan, kemarahan, hingga cinta.

Sementara itu, Martin Moore, M.A., Head of Assessment Clarity English dari Inggris, menjelaskan bahwa bahasa Inggris sebagai lingua franca dunia memberikan akses yang lebih luas ke peluang global. Dalam konteks pendidikan, peran guru menjadi sangat krusial dalam membentuk keterampilan tekstual dan komunikatif siswa.

“Penguasaan bahasa mencakup empat keterampilan inti, yaitu membaca dan mendengarkan sebagai receptive skills, serta berbicara dan menulis sebagai productive skills,” jelas Moore.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital, berpikir kritis, dan penggunaan teknologi mutakhir seperti ChatGPT dan Deepseek sebagai alat bantu dalam pengajaran bahasa. Menurutnya, penguasaan bahasa bukan hanya soal tata bahasa dan kosakata, tetapi juga membentuk pola pikir yang logis dan koheren.

“Belajar bahasa adalah latihan berpikir yang sangat penting di tengah dunia yang semakin kompleks,” tegasnya.

Melalui seminar ini, UMM berharap dapat membuka wawasan baru bagi para pendidik, dosen, dan praktisi pendidikan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi, khususnya dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). (dik/ono)

 

 

Pos terkait