Komisi II DPRD Kabupaten Malang Berharap Biaya Pembinaan Atlet Diberikan Sesuai Kebutuhan Cabor

Komisi II DPRD Kabupaten Malang Berharap Biaya Pembinaan Atlet Diberikan Sesuai Kebutuhan Cabor
FT Foto bersama Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, H Hadi Mustofa dengan para atlet PBFI Kabupaten Malang di tempat latihan. (ist)

Malang, SERU.co.id Menanggapi upaya pait para atlet Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, dalam memenuhi gizi dengan mengkonsumsi ayam tiren, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, H Hadi Mustofa berharap, kedepannya anggaran pembiayaan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga.

Hadi Mustofa menerangkan, pihaknya sangat prihatin dengan permasalah yang dihadapi para atlet binaraga ini. Dalam satu hari, mereka setidaknya harus memenuhi kebutuhan protein hewani dengan mengkonsumsi 1-2 kilogram dada ayam per hari. Namun anggaran pembinaan yang kurang dari kebutuhan mereka terpaksa mengkonsumsi ayam tiren.

Bacaan Lainnya

“Karena kebutuhan adik-adik ini untuk mencapai prestasi cukup besar. Karena perhari saja membutuhkan 1-2 kilogram dada ayam, yang harus dikonsumsi, belum lagi ada beberapa suplemen,” seru Hadi Mustofa, seusai mendatangi dan memberikan bantuan di basecamp BPFI Kabupaten Malang  di Kecamatan Lawang, Selasa (6/5/2025).

Hadi mengatakan, setiap cabang olahraga (Cabor) ini memiliki kebutuhan dan perhatian yang berbeda. Seperti halnya cabor binaraga ini, yang mana setiap atlet harus tetap mengkonsumsi protein dan makanan pendukung lainya dalam mempertahankan bentuk tubuh serta ototnya.

Sehingga ia berharap agar, kedepannya bantuan pembinaan yang diberikan pada setiap cabor berbeda-beda sesuai dengan kadar porsinya. Sehingga apa yang dibutuhkan para atlet bisa dipenuhi dengan optimal.

Baca juga: Ketua MUI Kabupaten Malang: Konsumsi Ayam Tiren Hukumnya Haram

“Ke depan harapan kami dalam pembagian dana untuk biaya bantuan dari KONI itu, beberapa cabor kalau bisa disesuaikan dengan kebutuhan per cabor. Jadi tidak harus per cabor harus jumlahnya sama,” harapnya.

Tak hanya itu, anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah daerah untuk menghidupi seluruh atlet dari beberapa cabang olahraga juga cukup besar. Sehingga, dia juga berharap ada bapak asuh dari pihak ketiga yang turut membantu membiayainya.

“Nanti ada beberapa bapak asuh lah, dari beberapa perusahan perusahaan di Kabupaten Malang. Kan di kabupaten banyak perusahan-perusahaan besar seperti kosmetik, tas garmen, real estate dan lain sebagainya. Mohon lah nanti bisa menjadi bapak asuh bagi adik-adik kita di beberapa cabor yang lain, dalam hal ini khususnya binaraga ini memerlukan uluran tangan kita agar tidak terjadi hal semacam ini lagi,” jelasnya.

Baca juga: Sanusi Usulkan Anggaran Pembangunan Tol dan Irigasi di Kabupaten Malang ke Kementerian PU

Hadi merasa sangat percaya, dengan kemampuan yang dimiliki atlet-atlet cabor binaraga Kabupaten Malang ini, dan berharap kedepannya akan menjadi lebih baik lagi.

“Saya yakin cukup potensial anak-anak yang kabupaten malang ini untuk meraih prestasi yang lebih baik. Dan saya yakin dengan usia muda mereka yang cukup potensi kedepan kalau kita perhatikan mereka, semangat mereka, saya yakin kabupaten malang dalam hal ini ikut ke nasional,” tuturnya. (wul/ono)

Pos terkait