Malang, SERU.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang mengadakan acara bertajuk ‘Gebyar Lailatul Qadar’. Dalam program ini, Baznas membagikan santunan kepada 1.000 anak yatim dan duafa dari berbagai panti asuhan.
Ketua Baznas Kota Malang, Prof Dr H Kasuwi Saiban MA mengungkapkan, program santunan anak yatim berlangsung setiap Ramadan. Ia bersyukur di tahun 2025, program tersebut dapat terlaksana lagi.
“Kita merasa sangat bahagia, karena kita bersama-sama dengan anak-anak yang riang gembira. Ada 1.000 anak yatim yang kami undang dan mereka bersemangat hadir,” seru Kasuwi, Minggu (16/3/2025).
Ia mengungkapkan, anak yatim merupakan amanah bersama. Baznas sebagai badan amil zakat memiliki kewajiban untuk membantu anak yatim, duafa dan orang-orang yang membutuhkan.
“Misalkan, bulan ini kami mengeluarkan bantuan sekitar Rp250 juta. Sementara uang yang masuk Rp75 juta, maka kami bergerak bersama mitra,” imbuhnya.
Kasuwi mengatakan, banyak program telah dilakukan Baznas Kota Malang. Seperti: membagikan zakat ke berbagai masjid, lembaga, memberi edukasi tentang zakat, hak-hak dan kewajiban pemberi serta penerima zakat.
Dalam Gebyar Lailatul Qadar ini, Baznas juga menerima sertifikat ISO 9001: 2015. Ini merupakan sertifikat standar internasional dari International Organization for Standardization (ISO) yang mengatur sistem manajemen mutu organisasi.
“Capaian ini menunjukan standar mutu organisasi Baznas Kota Malang. Insyaallah, kami akan terus berbenah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Malang, Achmad Shampton menyampaikan, apresiasi bagi Baznas atas capaian tersebut. Menurutnya, Baznas merupakan lembaga amil zakat yang sangat terpercaya.
Baca juga: Safari Ramadan, Ali Muthohirin Ajak Warga Bumiayu Memperkuat Takwa Melalui Infaq
“Jangan-jangan keridhoan Allah saat kita mengirim harta yang kita punya ke Baznas. Oleh karena itu, jangan lupa berinfaq untuk menghidupi Baznas dan menolong sesama,” ucapnya.
Ia memberi wejangan bagi masyarakat, betapa pentingnya berbagi melalui zakat, infaq maupun sedekah. Melalui amal kebaikan tersebut, manusia diingatkan dengan Sang Pencipta.
“Manusia karakternya menggenggam, tapi ketika mati tangannya terlepas. Seolah-olah berkata, lihatlah aku ketika mati tidak membawa apa-apa selain amal perbuatan,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, Baznas adalah perpanjangan tangan masyarakat. Ia turut mengapresiasi kinerja Baznas Kota Malang dalam menyalurkan bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Baca juga: Minyakita Tak Sesuai Takaran, Wali Kota Malang Serahkan Tindak Lanjut ke Kepolisian
“Keberadaan Baznas sangat bermanfaat, kinerjanya sangat baik dan diperlukan masyarakat Kota Malang. Tanpa Baznas, kita akan kesulitan menyalurkan bantuan, karena dalam situasi seperti bencana misalnya. Baznas bergerak cepat memberi bantuan,” ujarnya.
Wahyu juga bersyukur, atas kegiatan santunan yang berlangsung. Ia berharap, melalui santunan yang diberikan dapat meringankan beban anak-anak yatim dan dhuafa.
“Saya mewakili Pemkot Malang mengapresiasi program santunan ini. Semoga ke depannya, bisa lebih baik lagi dan terus mengedukasi masyarakat, agar banyak yang tergerak memberi bantuan bagi sesama,” tandasnya. (ws13/rhd)