Video CCTV Sebelum Mutilasi, Tersangka dan Korban Makan Bersama di Kediri

Video CCTV Sebelum Mutilasi, Tersangka dan Korban Makan Bersama di Kediri
CCTV Restoran di Kediri saat tersangka RTH dan korban UK makan malam bersama. (foto:ist)

Surabaya, SERU.co.id – Kasus pembunuhan dan mutilasi yang melibatkan seorang wanita dalam koper merah, yang ditemukan di area Hotel di Kediri, Jawa Timur, kini terus berkembang. Tersangka dalam kasus ini adalah RTH alias A (33) yang diduga membunuh dan memutilasi korban UK (29), seorang wanita asal Blitar. Penyidikan oleh pihak kepolisian masih berlanjut untuk mengungkap lebih banyak fakta terkait kejadian ini.

Baru-baru ini, tiga video rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang memperlihatkan aktivitas tersangka dan korban sebelum terjadi peristiwa tragis tersebut beredar di media sosial. Dalam video tersebut, tampak keduanya sedang makan bersama di sebuah rumah makan di kawasan Kediri pada malam hari, tepat sebelum pembunuhan dan mutilasi yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

Video pertama memperlihatkan keduanya berjalan bersama menuju meja makan di bagian belakang restoran. Tersangka mengenakan kemeja flanel lengan panjang bermotif kotak-kotak berwarna gelap, serta celana panjang. Sedangkan korban, UK, tampak mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rok panjang dan rambut terurai hingga sepunggung.

Tanda waktu pada dua file video CCTV yang pertama menunjukkan pukul 19:46 WIB dan 19:48 WIB. Sementara video ketiga, yang merekam aktivitas setelah mereka selesai makan, menunjukkan pukul 20:28 WIB.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, video-video tersebut memang menunjukkan keduanya tampak baik-baik saja saat makan bersama. Namun, dia menekankan bahwa, meskipun di luar terlihat tenang, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya masalah dan konflik yang cukup besar di antara keduanya.

“Sesuai keterangan dari Dirkrimum, sebelum terjadinya mutilasi, tersangka dan korban sempat makan bersama. Namun, kami telah melakukan pemeriksaan psikiater terhadap tersangka. Pemeriksaan itu berlangsung selama enam jam dan masih dalam tahap analisis. Kami akan mengumumkan hasilnya nanti, apakah tersangka memiliki kecenderungan psikopat atau tidak,” ungkap Kombes Pol Dirmanto dalam keterangan pers pada Jumat, 31 Januari 2025.

Pihak kepolisian juga mengungkapkan, meskipun di video CCTV keduanya terlihat tidak ada masalah, dalam kenyataannya, hubungan antara tersangka dan korban dipenuhi dengan konflik yang akhirnya berujung pada tragedi mengerikan tersebut. (iki/ono)

Pos terkait