Jepang, SERU.co.id – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Miyazaki, Pulau Kyushu, Jepang, Senin (13/1/2025) malam. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat tsunami kecil dengan ketinggian sekitar 20 cm terpantau di beberapa pelabuhan di wilayah tersebut. Kemlu RI melaporkan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Pulau Kyushu.
Gempa yang berpusat di Laut Hyuganada terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat dengan kedalaman 30 kilometer. Awalnya, JMA memperkirakan potensi gelombang tsunami setinggi satu meter. Namun, kemudian direvisi setelah terpantau hanya terjadi tsunami kecil.
Menurut laporan awal JMA, gempa dilaporkan memiliki kekuatan magnitudo 6,4, kemudian diperbarui menjadi 6,9. Namun, pengamatan lebih lanjut menunjukkan gempa tersebut stabil di magnitudo 6,6. Setelah itu, terjadi beberapa gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil, yakni berkisar antara 3,9 hingga 4,2.
Meski gempa tergolong kuat, laporan dari media lokal menyebutkan tidak ada kerusakan besar yang terjadi. Beberapa kerusakan kecil seperti jendela pecah di stasiun kereta dan benda-benda jatuh dari rak di toko dilaporkan.
NHK melaporkan seorang pria mengalami cedera ringan akibat terjatuh di rumahnya. Tayangan langsung televisi Jepang menunjukkan kondisi laut yang tenang serta aktivitas kapal dan lalu lintas berjalan normal.
JMA Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Pulau Kyushu, Shikoku, Amami, serta beberapa wilayah di Pulau Honshu. Namun, peringatan tersebut dicabut setelah gelombang tsunami yang terdeteksi hanya setinggi 20 cm.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa di Miyazaki disebabkan oleh aktivitas Subduksi Nankai. Gempa tersebut termasuk kategori gempa dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Masyarakat pesisir Indonesia diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Pulau Kyushu. Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, pihak KBRI Tokyo dan KJRI Osaka segera berkomunikasi dengan komunitas WNI di wilayah terdampak.
“Simpul masyarakat WNI di Prefektur Miyazaki, Kumamoto dan Kochi telah dihubungi. Didapatkan informasi belum terdapat WNI yang terdampak,” kata Judha melalui keterangan tertulis.
Menurut data Kemlu, terdapat 2.204 WNI yang tercatat tinggal di Prefektur Miyazaki dan 964 WNI lainnya di Kochi. (aan/mzm)