Asisten Manajer di Bank Indonesia Lompat dari Helipad Lantai 15 Diduga Karena Tekanan Kerja

Asisten Manajer di Bank Indonesia Lompat dari Helipad Lantai 15 Diduga Karena Tekanan Kerja
Gedung Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. (ist)

Jakarta, SERU.co.id Seorang pegawai Bank Indonesia (BI) berinisial RANK (23) diduga mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Ia melompat dari helipad lantai 15 Gedung Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025) sekitar pukul 06.00. epolisian belum menetapkan motif aksi tersebut, meskipun muncul dugaan depresi akibat tekanan dan beban pekerjaan.

Peristiwa ini sontak mengejutkan publik setelah ramai dibicarakan di platform X (dulu Twitter). Salah satu akun yang menyebarkan informasi awal, @DirekturBI mengklaim, korban nekat bunuh diri akibat tekanan pekerjaan dan beban kerja tinggi di lingkungan kerjanya.

Bacaan Lainnya

Kepala Polsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Revi Respati menyatakan, korban memang bekerja sebagai Asisten Manajer di Bank Indonesia sejak Januari 2025. Dari hasil penyelidikan awal dan rekaman CCTV, kuat dugaan korban melakukan aksi bunuh diri secara sadar dan tanpa paksaan.

“Setelah dilakukan olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban terekam CCTV saat langsung menuju helipad di lantai 15 dan melompat,” seru Rezeki, dikutip dari VIVA, Rabu (28/5/2025).

Menanggapi peristiwa ini, Bank Indonesia menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian salah satu pegawainya. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, pihak BI telah mendampingi keluarga korban dan berkoordinasi penuh dengan kepolisian.

“Kami merasakan duka mendalam atas berpulangnya salah satu anggota keluarga besar Bank Indonesia. Seluruh proses pemulangan dan pemakaman telah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Kejagung Geledah Stafsus Nadiem Terkait Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Senilai Rp9,9 Triliun

Meski kuat dugaan korban meninggal karena bunuh diri, kepolisian belum menetapkan motif pasti di balik aksi tersebut. Penyidikan lebih lanjut akan dilakukan melalui pengumpulan keterangan dari pihak keluarga, teman kerja. Serta penelusuran kondisi psikologis korban sebelum kejadian.

“Kami belum bisa memastikan penyebab pastinya. Akan dilakukan pendalaman melalui pemeriksaan lebih lanjut, termasuk dari pihak keluarga,” kata AKBP Firdaus, salah satu pejabat di Polres Metro Jakarta Pusat.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami tekanan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan. Hubungi layanan konseling terdekat atau saluran bantuan seperti Kementerian Kesehatan, Yayasan Pulih, atau komunitas peduli kesehatan jiwa lainnya. Anda tidak sendirian. (aan/mzm)

Pos terkait