Situbondo, SERU.co.id – Akibat tabungan miliaran rupiah yang tidak bisa dicairkan, sejumlah perwakilan nasabah Koperasi Raung Situbondo datangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo.
Perwakilan Nasabah Koperasi Raung Situbondo, Mulyo mengatakan, dirinya datang bersama sejumlah nasabah lainnya datang ke kantor DPRD untuk meminta solusi agar tabungannya bisa segera cair.
“Kita ini nasabah Raung yang dirugikan karena kita punya simpanan disana tidak bisa di ambil sudah beberapa tahun. Padahal kita sudah pergi ke Kantor pengurus Koperasi dan Dinas Koperasi Situbondo. Sehingga kita datang ke DPRD meminta solusi agar cepat diselesaikan karena sudah hampir lima tahun,” seru Mulyo, Kamis (2/1/2025).
Lebih lanjut, pihaknya berharap DPRD yang mana sebagian wakil rakyat bisa membantu mempercepat bagaimana menyelesaikan permasalah yang ada.
“Untuk yang kita ketahui hanya 2 kelompok nasabah, kalau lebih dari itu saya tidak tahu. Saya berharap ini bisa dicairkan secepatnya karena dalam kelompoknya ada sekitar 100 nasabah dengan total keuangan sekitar 11 miliar,” terangnya.
Sehingga, pihaknya berharap DPRD bisa memediasi agar supaya Koperasi Raung bisa membayar. Karena selama ini kita hanya dijanjikan dengan kata kata kita akan jual aset.
“Kami selama ini hanya dijanjikan dengan kata akan masih mau menjual aset,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil ketua komisi II DPRD Situbondo, Suprapto mengatakan, warga yang mengadukan pada komisi II DPRD karena jasa yang diterima di dalam tabungannya kesulitan untuk ditarik atau diambil.“Jadi tadi perwakilan nasabah ngadu ke Komisi II DPRD untuk dicarikan solusi agar bisa segera dicairkan. Karena mereka juga membutuhkan tabungan itu untuk keperluan seperti biaya sekolah dan ada yang buat biaya pernikahan,” seru Suprapto.
Sehingga, komisi II DPRD akan memfasilitasi perwakilan Nasabah bersama Dinas koperasi dan pengurus koperasi raung.
“Secepatnya kita panggil, nanti biar tahu apa yang menjadi permasalahan disitu.
Jadi kami akan berusaha memfasilitasi itu, karena Informasi yang kami terima dari pengaduan masyarakat itu dengan nominal yang bervariasi seperti ada yang 600 juta hingga 1 miliar,” pungkasnya. (aza/mzm)
